banner 728x250

Kemensos Bentuk Satgas Sosial di Maluku Tengah

  • Bagikan
BENTUK SATGAS
Penjabat Bupati Maluku Tengah Muhamat Marasabessy mendampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini saat kunjungan kerja di kabupaten Maluku Tengah. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

MASOHI, SENTRALTIMUR.COM – Kementerian Sosial akan bentuk Satgas Sosial di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) . Pembentukan Satgas Sosial merespon melonjaknya kasus rudapaksa di Malteng.

Tercatat per Mei 2023, sebanyak 14 kasus terjadi di daerah berjuluk Pamahanunusa ini. Hal ini disampaikan Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mendatangi kediaman FP (13), anak yang menjadi korban rudapaksa hingga hamil dan melahirkan oleh tetangganya di Kecamatan Teon Nila Serua.

Duduk di samping FP, Risma menggenggam erat tangan siswi kelas 6 SD itu sembari menyemangatinya dan keluarganya agar dapat bangkit kembali dari keterpurukan.

Sebelumnya, FP dan keluarganya telah menerima pemulihan psikososial melalui hipnoterapi, terapi seni, konseling, dan edukasi perawatan diri, pengasuhan, dan pendampingan. “Kamu harus terus semangat, terus sekolah ya sayang. Ibunya juga harus kuat supaya bisa mendampingi anaknya,” kata Risma melalui keterangan tertulis Biro Humas Kementerian Sosial, Jumat (5/5/2023)

Kemensos melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak dan Sentra Meohai Kendari memberikan bantuan atensI kepada FP senilai Rp13.181.500. Dan bantuan kewirausahaan kepada keluarga FP senilai Rp6.000.000.

Kasus rudapaksa yang dialami FP adalah satu dari belasan kasus asusila yang terjadi di Malteng. Per Mei 2023, sebanyak 14 kasus asusila yang dialami anak-anak dan dewasa telah terjadi.

Menyadari gentingnya hal ini, Mensos Risma siap membantu pembentukan satgas penanganan masalah sosial di Malteng. “Sudah diskusi dengan Pak Penjabat Bupati Malteng beserta aparat pemerintah daerah lainnya bahwa pembentukan Satgas sosial ini penting. Kita arahkan agar masyarakat berkegiatan positif sehingga tidak ada lagi celah untuk melakukan hal-hal negatif,” kata Risma.

Serahkan Bantuan

Malteng dikenal dengan hasil pertaniannya. Potensi alamnya menjanjikan namun masih terdapat keterbatasan dalam pengolahannya. “Nanti saya akan bantu alat-alat pertaniannya. Banyak hasil alam yang bisa diolah di sini, kalau alat yang digunakan modern pasti hasilnya bukan hanya padi dan jagung tapi bisa berbagai macam buah-buahan,” kata Mensos Risma.

  • Bagikan