banner 728x250

Pemkab SBT Upacara Hari Pahlawan Nasional

  • Bagikan
UPACARA HARI
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur menggelar upacara memperingati Hari Pahlawan Nasional ke-78 tahun.

Hari Pahlawan tahun ini mengusung tema semangat pahlawan untuk masa depan bangsa dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan, berlangsung di halaman kantor bupati SBT, Jumat (10/11/2023).

Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam sambutannya dibacakan Sekretaris Daerah SBT Jafar Kwairumaratu mengatakan, tema peringatan ini diangkat melalui renungan yang mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata.

“Mengingat kita merupakan pasar yang besar dan dikaruniai begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa seperti tanah yang subur, hasil laut yang melimpah, kandungan bumi yang menyimpan beragam mineral,” ujarnya.

Menurutnya hal inilah yang menjadi tantangan sesungguhnya bagi generasi penerus untuk mengelola kekayaan alam dan juga potensi penduduk Indonesia bagi kejayaan bangsa dan negara. 

“Ancaman dan tantangan ini akan kita taklukkan berbekal semangat yang sama seperti dicontohkan para pejuang 10 November 1945. Tidak mudah memang, tapi pasti bisa. Karena pahlawan bangsa telah mengajarkan kita nilai-nilai perjuangan. Nilai yang jika kita ikuti niscaya membawa jejak kemenangan,” tandanya.

Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok dan atau diri sendiri.

“Pahlawan telah mengajarkan kepada kita bahwa kita bukan bangsa pecundang. Kita tidak akan pernah rela untuk bersimpuh dan menyerah kalah. Sebesar apapun ancaman dan tantangan akan kita hadapi. Dengan tangan mengepal dan dada menggelora,” tegasnya.

Dengan hanya berbekal bambu runcing, para pahlawan dalam pertempuran 10 November menghadapi musuh yang merupakan pemenang perang dunia dengan persenjataan terbaiknya. 

“Rakyat bergandeng tangan dengan para tokoh masyarakat dan pemuka agama berikut pengikutnya, bersama laskar-laskar pemuda dan pejuang dari seantero Nusantara, semuanya menjadi satu. Merdeka atau Mati! Melebur,” ujar Tri Rismaharini.

Dia mengajak semua pihak untuk terus bersemangat memberantas kebodohan dan perangi kemiskinan yang dapat dilihat dan dirasakan denyutnya di seluruh pelosok negeri. Semangat yang berasal dari nilai perjuangan Pahlawan Bangsa di tahun 1945.

“Semangat yang membawa kita menolak kalah dan menyerah pada keadaan. Menyatukan kita dalam upaya mewujudkan kehidupan persatuan yang bersatu, berdaulat, adil dan sejahtera. Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik,” ujarnya. (ANO)

Ikuti berita sentraltimur.com di Google News

  • Bagikan