banner 728x250

Karyawan Planet 2000 Gantung Diri, Sempat Video Call Sebelum Akhiri Hidup

  • Bagikan
PLANET 2000
Polisi evakuasi jasad Marfel Kelamit, karyawan swalayan Planet 2000 yang tewas gantung diri, Senin (18/3/2024). (ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Marfel Immanuel Kelamit, karyawan swalayan Planet 2000 ditemukan tewas gantung diri. Kematian Marfel menggegerkan rekan kerjanya dan warga.

Dia ditemukan tidak bernyawa pada Senin (18/3/2024) pukul 22.30 WIT. Marfel mengakhiri hidupnya di tiang gantungan di mess Planet 2000 jalan Imam Bonjol, kelurahan Ahusen, Kecamatan Sirimau Kota Ambon.

Sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat melakukan panggilan telepon video atau video call diduga dengan keluarganya. Marfel adalah warga desa Naku, kecamatan Leitimur Selatan.

Kepala Seksi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janete Luhukay mengatakan korban ditemukan tergantung di bawah kosen pintu kamar. Ketika ditemukan korban berjeniskelamin pria ini mengunakan celana jeans warna hitam pendek dan bertelanjang dada.

“Ditemukan sosok Mayat berjenis kelamin laki-laki atas nama Marfel Immanuel Kelamit, karyawan Planet 2000,” kata Janete.

Dari keterangan Nick Sunbanu, rekan sekamar korban menuturkan, selesai pulang kerja dan tiba di mess ketika membuka pintu kamar, Nick kaget melihat tubuh korban tergantung. Dia yang panik keluar dari kamar mess dan menelepon rekan kerjanya menyampaikan kejadian tersebut.

Kasus ini pun dilaporkan ke polisi. Kapolsek Sirimau bersama anggotanya dan personel Polresta Ambon tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 23.00 WIT. Untuk kepentingan penyelidikan, polisi memasang garis polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Korban dievakuasi pukul 23.10 WIT oleh unit identifikasi Polresta Ambon. Keluarga menolak tubuh korban diotopsi. “Korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum,” jelas Janete.

Polisi belum mengetahui penyebab korban bunuh diri. Namun dari keterangan saksi Nick, korban sering menceritakan masalah keluarganya. Ketika mengakhiri hidupnya, korban diduga mengabadikan aksinya melalui telepon seluler. Sebab saat ditemukan, telepon seluler korban diletakan di atas meja dan layar HP tepat menghadap korban. “Kemungkinan saat mengakhiri hidupnya korban sementara video call,” ungkap Janete. (ANO)

Ikuti berita sentraltimur.com di Google News

  • Bagikan