banner 728x250

Oprit Jembatan Kawanua Ambruk Mulai Diperbaiki, Akses Transportasi Masih Lumpuh

  • Bagikan
OPRIT JEMBATAN
Oprit jembatan Kawanua di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah yang terputus diterjang banjir mulai diperbaiki, Kamis (23/5/2024). (ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Oprit jembatan Kawanua di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah yang terputus diterjang banjir mulai diperbaiki, Kamis (23/5/2024) malam.

Robohnya oprit jembatan akibat luapan sungai Kawanua dipicu hujan deras mengguyur wilayah tersebut dua hari terakhir. Oprit jembatan yang terputus berada di sisi barat jembatan atau dari arah desa Saunolu menuju desa Tehoru, ibu kota kecamatan Tehoru. 

Oprit jembatan merupakan timbunan tanah atau urugan di belakang abutment yang dibuat sepadat mungkin untuk menghindari penurunan.

Jembatan sepanjang 700 meter itu merupakan jembatan terpanjang di Pulau Seram yang menghubungkan kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Timur dan Seram Bagian Barat. Terputusnya oprit, jembatan Kawanua tak bisa dilalui kendaraan roda empat. Antrian panjang kendaraan terlihat di desa Saunolo dan desa Tehoru.

Camat Tehoru Hanafi Syarif mengatakan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVI Ambon bersama kontraktor pelaksana mulai mobilisasi alat dan material untuk penanganan darurat. Namun upaya sedikit terhambat lantaran alat berat yang dikerahkan terjebak di tengah luapan sungai Kawanua.

“Mereka sampaikan dua hari sudah bisa diselesaikan, mobil bisa lewat,” kata Hanafi kepada sentraltimur.com via telepon, Kamis.

Penanganan darurat ambruknya oprit jembatan dikerjakan oleh PT Meranti Jaya Permai. Perusahaan jasa kontruksi itu mengerjakan preservasi ruas jalan dari desa Tamilow, Maluku Tengah hingga Werinama, kabupaten Seram Bagian Timur.   

Terputusnya akses transportasi akibat ambruknya oprit jembatan Kawanua di Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah memicu antrian panjang kendaraan di desa Saunolo, Kamis (23/5/2024). (ISTIMEWA)

Preservasi jalan bersumber dari APBN 2024, menelan anggaran Rp 19,8 miliar.

Bos PT Meranti Jaya Permai Hendra Wibisono mengatakan telah mengerahkan alat berat dan menyiapkan material untuk penanganan tanggap darurat. “Sudah mobilisasi alat-alat dan (Kamis) malam ini mulai kerja,” ujar Bisiong, sapaan Hendra melalui telepon seluler.

Dia menargetkan penanganan darurat perbaikan oprit jembatan rampung, Jumat (24/5/2024). “Semoga cuaca mendukung agar air sungai tidak meluap sehingga pekerjaan bisa selesai secepatnya,” katanya. (ANO)

Ikuti berita sentraltimur.com di Google News

  • Bagikan