AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Bripda Jeisly Metahelumual, tersangka penganiayaan tiga orang anak di kota Ambon, Maluku diduga lari tugas.
Oknum polisi yang bertugas di Samapta Polres Buru Selatan (Bursel) ini lari tugas dari kesatuannya 6 hari lalu. “Dia ini sudah meninggalkan tugas dari Buru Selatan kurang lebih 6 hari,” kata Kapolres Bursel AKBP Agung Gumilang, Rabu (17/7/2024).
Agung menjelaskan anak buahnya itu tidak mengambil cuti saat meninggalkan tempat tugas. Bripda Jeisly sempat mengajukan izin ke pimpinan dengan alasan menjenguk omanya (nenek) yang sedang sakit.
Namun setelah diizinkan Bripda Jeisly malah pergi hingga melewati batas waktu yang diberikan. “Tidak ada cuti awalnya dia izin alasannya menjenguk neneknya sedang sakit parah. Tapi tidak pernah kembali, izinnya hanya 3 hari. Jadi dia ini sudah lari dinas,” ungkapnya.
Sebelum kasus Bripda Jeisly mencuat, Polres Bursel berencana memproses masalah etik dan disiplin anak buahnya itu. “Sebenarnya biar tidak ada kasusnya yang terjadi saat ini kita sudah siap proses dia, sidang disiplin. Dengan kejadian ini diproses disiplin dan etik,” tegas Agung.
Menurut Agung untuk kasus pelanggaran etik prosesnya akan dilakukan mengikuti proses pidana yang saat ini sedang ditangani Polsek Baguala, Ambon. “Terkait etiknya nanti lihat kasus pidana di Polsek Baguala,” sebutnya.
Bripda Jeisly Metahelumual menganiaya tiga orang anak hingga babak belur di kota Ambon, Senin (15/7/2024). Akibat dianiaya ketiga korban dilarikan ke rumah sakit menjalani perawatan.
Sebelum menganiaya korban, Bripda Jeisly merecoki ketiga anak itu dengan minuman keras. Setelah itu menganiaya korban hingga babak belur. (MAN)
Ikuti berita sentraltimur.com di Google News