banner 728x250

Nestapa Warga Pedalaman Pulau Seram, Ditandu 37 Km Demi Melahirkan di Puskesmas

  • Bagikan
Nestapa Seram
Yuliana Lasattira warga Desa Huku Kecil Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat harus ditandu sejauh 37 km demi melahirkan di Puskesmas Elpaputih. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Nestapa dialami Yuliana Lasattira warga Desa Huku Kecil Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat. Dia harus bertaruh nyawa demi bisa melahirkan bayi yang kandungnya dengan selamat.

Ibu hamil berusia 40 tahun ini harus berjuang menyusuri perjalanan yang teramat panjang. Karena di desa tempat tinggalnya tidak tersedia fasilitas kesehatan. Dia terpaksa tandu oleh keluarganya menempuh perjalanan sejauh 37 km menuju Puskesmas terdekat di Desa Elpaputih.

BACA JUGA:

3 Pekan Nihil Kasus, Dua Warga Ambon Positif Covid, Satu Meninggal Dunia – sentraltimur.com

Kaum Muda Cenderung Alami Gejala Ringan untuk Varian Omicron – kliktimes.com

Perjalanan yang lalui pun tidaklah mudah. Keluarga yang membawa Yuliana harus rela berjalan kaki di atas jalan yang terjal dan licin. Turun naik bukit dan lembah yang berbatu serta berlumpur.

Menahan sakit yang tak terkira Yuliana dan keluarganya melalui berbagai rintangan yang tidak mudah. Rintangan itu adalah sejumlah sungai yang harus seberangi. Salah satunya sungai Nua, seberangi menggunakan rakit bambu.

Menurut Hengky, salah satu tokoh masyarakat Huku Kecil, saat musim hujan tiba sungai itu tidak bisa lalui. Karena derasnya aliran sungai dan kerap banjir. Tak ada pilihan lain bagi Yuliana dan keluarganya selain menempuh jalan berliku penuh rintangan dan bertaruh nyawa itu.

Hengky yang juga kerabat Yuliana mengaku memutuskan membawa Yuliana ke Puskesmas di Desa Elpaputih karena perutnya sakit dan tubuhnya melemah.

“Awalnya rawat seadanya di desa tapi karena perut Yulia ini terus sakit dan kondisinya melemah hingga pingsan. Keluarga memutuskan untuk membawa ke Puskesmas,” kata Hengky kepada sentraltimur.com, Sabtu (21/8/2021).

Lintasi Jalan Terjal

Kisah tragis yang menimpa Yuliana merupakan kejadian berulang yang hingga kini masih terus berlangsung di kampung-kampung di pedalaman Pulau Seram. Khususnya di Kecamatan Inamosul dan Elpaputih yang berada di wilayah pegunungan.

Dalam beberapa kasus, kata Hengky, sejumlah ibu hamil dari wilayah itu harus kehilangan bayinya. Karena keguguran di tengah perjalanan akibat kelelahan.

Lebih tragis, sejumlah ibu hamil meninggal dunia bersama bayinya di hutan saat di bawa keluarganya menuju puskesmas. Jarak tempuh menuju Puskesmas puluhan km dari desa tempat tinggalnya.

Hengky katakan keluarga akhirnya memutuskan untuk menandu Yuliana ke Puskesmas di Desa Elpaputih.

Setelah putuskan bawa ke puskesmas, keluarga pun mempersiapkan kain sarung, terpal, tali dan batang bambu membuat tanduk.  

  • Bagikan