AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Tim jaksa telah rampung memeriksa tiga pimpinan DPRD Kota Ambon, Senin (13/12/2021) petang.
Pimpinan parlemen ini menjalani pemeriksaan di kantor Kejaksaan Negeri Ambon mulai pukul 10.30 WIT.
Tiga pimpinan dewan itu adalah Ketua DPRD Elly Toisuta serta dua wakil ketua: Gerarld Mailoa dan Rustam Latupono. Ketiganya menjalani pemeriksaan sebagai saksi di ruang terpisah. Masing-masing dicecar 30 pertanyaan oleh jaksa penyelidik. Pemeriksaan tiga politikus ini seputar kasus dugaan korupsi anggaran DPRD Ambon senilai Rp5,3 miliar hasil audit BPK RI pada laporan keuangan Pemerintah Kota Ambon tahun anggaran 2020.
BACA JUGA:
Gempa di Maluku Barat Daya Rusak Puluhan Rumah Warga – sentraltimur.com
MG Motor Indonesia Peduli Korban Erupsi Gunung Semeru – kliktimes.com
Setelah menjalani pemeriksaan, Rustam Latupono terlihat meninggalkan ruangan Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Ambon Eka Palapia. Politisi partai Gerindra ini menjalani pemeriksaan selama 6,5 jam.
Keluar dari ruang pemeriksaan Rustam bergegas meninggalkan kantor Kejari Ambon pukul 17.00 WIT. Dia berjalan kaki menuju gedung DPRD Ambon yang bersebelahan dengan kantor Kejari Ambon di kawasan Belakang Soya.
Dua jam berselang, pemeriksaan terhadap Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta dan Wakil Ketua Gerarld Mailoa berakhir sekitar pukul 19.10 WIT. Keduanya menjalani pemeriksaan selama 8,5 jam.
“(Tiga pimpinan dewan) masing-masing 30 pertanyaan,” kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Ambon, Djino Talakua, Senin petang.
Menurut Djino jika dibutuhkan untuk mendalami proses penyelidikan, tim jaksa akan mengagendakan kembali pemanggilan pimpinan dewan.
Dia masih belum menyebutkan kapan tim jaksa akan memanggil anggota DPRD Kota Ambon pasca memeriksa pimpinan dewan. “Nanti di infokan,” kata Djino.
Jaksa Telah Periksa Eks Sekot Ambon
Sentraltimur.com memperoleh info, setelah pemeriksaan pimpinan dewan, tim jaksa telah mengagendakan pemanggilan anggota parlemen. Pemeriksaan puluhan anggota DPRD Ambon lakukan bertahap mulai pekan ini.
Meski telah mengantongi bukti temuan hasil audit BPK RI perwakilan Maluku dan keterangan dari 50 saksi, korps Adhyaksa belum juga meningkatkan penanganan kasus ini ke penyidikan.