banner 728x250

Kemenkes Prediksi Puncak Kasus Omicron Februari

  • Bagikan
Ilustrasi kasus Covid-19 Omicron. (ISTOCKPHOTO)
banner 468x60

JAKARTA, SENTRALTIMUR.COM – Kementerian Kesehatan prediksi lonjakan kasus Covid-19 Omicron di Indonesia akan terus terjadi hingga mencapai puncaknya pada Februari 2022.

Kemenkes mencatat penambahan total kasus konfirmasi Covid-19 Omicron di Indonesia hingga Sabtu (8/1/2022) sebanyak 414 orang. Ada penambahan kasus sebanyak 75 orang pada Sabtu (8/1/2022).

Secara keseluruhan selama Desember 2021 kasus konfirmasi Omicron sebanyak 136 orang. Sementara pada tahun 2022 hingga 8 Januari, ada sebanyak 278 orang positif Omicron di Indonesia.

Dari 414 orang positif Omicron, sebanyak 31 orang dengan kasus transmisi lokal. Sisa pasien Omicron di Indonesia merupakan pelaku perjalanan luar negeri.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperingatkan, bahwa kasus varian Omicron di Indonesia prediksi bakal lebih tinggi jumlahnya ketimbang varian Delta.

“Kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi daripada Delta, tetapi yang dirawat lebih sedikit,” tutur Budi mengutip laman Kemenkes, Selasa (11/1/2022).

Budi mengatakan saat ini pasien konfirmasi Omicron tidak membutuhkan perawatan serius di rumah sakit karena mayoritas pasien hanya memiliki gejala ringan dan tidak bergejala.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap prediksi puncak kasus Omicron di Indonesia.

Luhut menyebutkan, hal tersebut akan terjadi pada awal Februari mendatang.

Berdasarkan pengamatan terhadap pengalaman negara lain, Luhut menyebut, di mana varian Omicron mencapai puncak kisaran waktu 40 hari.

“Untuk kasus Indonesia, kita perkirakan puncak gelombang karena Omicron akan terjadi pada awal Februari. Namun kita tidak perlu panik, tetapi tetap waspada. Karena pengalaman kita menghadapi Delta varian kemarin,” jelas Luhut, dalam siaran pers.

Sudah Vaksinasi Bisa Tertular Omicron

Kemenkes mengungkapkan, kebanyakan dari yang positif Omicron di Indonesia adalah mereka yang sudah vaksinasi lengkap.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan karena hal tersebut pemerintah meminta masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan luar negeri jika tidak terlalu penting.

  • Bagikan