AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Slogan ‘Sabuah Sabiji’ yang diusung pasangan calon Murad Ismail-Michael Wattimena di Pilkada Maluku 2024 diduga sebagai polarisasi agama untuk menarik simpati pemilih.
Pilgub Maluku 2024 diikuti tiga paslon, yakni Jeffry Rahawarin-Mukti Keloibas, Murad Ismail-Michael Wattimena dan Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath.
Dua kata dialek Ambon itu terpampang di alat peraga kampanye paslon Murad-Michael. Baliho 2M yang menjadi akronim Murad-Michael itu terpasang di pemukiman warga dan menjadi perbincangan di sejumlah kalangan.
Tagline ‘Sabuah Sabiji’ yang dalam bahasa Indonesia artinya hanya satu itu diduga mengajak masyarakat untuk memilih satu-satunya cagub dari agama tertentu.
Slogan ini menjadi sorotan Said Assagaff, ketua tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath.
Meski tidak menyebutkan nama paslon, Assagaff menyampaikan ada indikasi calon itu menggunakan isu agama di Pilkada Maluku.
Dia dibuat terkejut dan geram isu agama digunakan untuk mendulang suara pemilih. Mantan gubernur Maluku ini meminta masyarakat untuk tetap menjaga kedamaian dan kerukunan umat beragama.
Dia mengingatkan masyarakat Maluku untuk tidak terjebak dengan isu murahan yang sengaja dimainkan guna meraih kemenangan di perhelatan demokrasi Pilkada Maluku.
“Ada isu-isu agama yang beta paling benci yang tadi Pak Sam dengan Pak Rovik bilang ‘Sabuah Sabiji’, apa artinya isu agama sabiji sah,” kata Assagaff saat kampanye di kawasan Waihaong, kota Ambon, Senin (14/10/2024).
Menurutnya pihak yang sengaja memainkan isu agama di Pilkada Maluku sangat tidak bermartabat. Dia mengaku heran karena mereka yang memainkan isu tersebut ternyata tidak konsisten dengan pilihan mereka di Pilkada Kota Ambon.
“Beta kembali ke pemilihan wali kota Ambon, 4 calon cuma sabiji sa orang katorang (muslim), kenapa tidak pilih dia? kenapa pilih yang lain? Karena itu jangan terjebak isu agama itu paling tidak baik,” tegas Assagaff.
Dia meminta warga Maluku harus cerdas dalam memilih pemimpin yang baik tanpa harus terpolarisasi dengan isu-isu sesat.
“Ibu-ibu, bapak-bapak tahu wali kota London orang Islam, wali kota New York orang Islam, (jadi bukan soal agamanya), tapi siapa yang punya otak pintar kita harus dukung,” tegas Assagaff disambut tepuk tangan ratusan warga yang menghadiri kampanye.
Assagaff mengajak masyarakat Maluku untuk memilih pasangan Lewerissa-Abdullah pada Pilada 27 November 2024. Sebab pasangan nomor urut 3 tersebut layak untuk memimpin Maluku untuk keluar dari keterpurukan yang saat ini sedang dirasakan oleh masyarakat Maluku.
“Dulu saat saya gubernur, angka kebahagiaan di Maluku nomor 2 di Indonesia, di mana-mana ketemu orang senyum, sekarang ini kasihan orang susah,” ujarnya.
“Jadi mari pilih Pak Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath. Lawamena haulala sapa pele malintang patah,” lanjut Assagaff disambut riuh pendukung HL-AV.
Kampanye HL-AV dihadiri ketua tim relawan Sam Latuconsina dan pimpinan partai politik pendukung. (ANO)
Ikuti berita sentraltimur.com di Google News