“Untuk anggota yang dari Kodam (Pratu BK) sekarang dalam pemeriksaan di Pomdam. Nanti prosesnya di polisi militer, itu yang kita laksanakan,” tegas Bambang.
Dia mengatakan insiden perkelahian tersebut telah diselesaikan secara damai oleh kedua pimpinan pada Rabu malam. Meski begitu soal adanya pelanggaran kode etik yang dilakukan, sesuai kesepakatan akan ditangani institusi masing-masing. “Seperti yang disampaikan Pak Kapolda tadi bahwa itu adalah kejadian yang tidak kita inginkan bersama,” katanya.
Dia bersyukur karena setelah insiden perkelahian itu, pimpinan TNI, Polri mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan kasus tersebut. “Sudah diambil langkah-langkah yang cepat sehingga terjadilah pertemuan di Pomda. Dan sepakat untuk diserahkan ke institusi masing-masing,” katanya.
Sebelumnya Kapolda Maluku Irjen Pol Refdi Andri mengungkapkan perkelahian antara dua anggota Polantas berinisial Bripka NS dan Bripka ZL dan anggota TNI Pratu BK itu berawal dari kasus pelanggaran lalu lintas oleh seorang warga yang merupakan kerabat Pratu BK. Pengendara motor tidak membawa dokumen kendaraan bermotor seperti SIM dan STNK.
Selain SIM dan STNK, motor trail itu juga tidak memiliki nomor kendaraan. Dua anggota Polantas yang sedang bertugas di dekat Pos Lantas Mutiara, Mardika, langsung mengamankan pengendara bersama sepeda motor tersebut.
Pengendara yang diamankan itu menghubungi BK. Pratu BK yang tiba di lokasi kejadian terlibat cekcok hingga akhirnya adu jotos dengan dua Polantas. (MAN)