banner 728x250

Astaga! Gelombang Tinggi Hantam TPU di Pulau Gorom Hanyutkan Mayat

  • Bagikan
Warga Dusun Wawasa, Desa Amarsekaru, Kecamatan Pulau Gurom, Kabupaten Seram Bagian Timur gotong royong membangun talud penahan ombak dari batang kelapa di pesisir pantai, Sabtu (11/12/2021). (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Gelombang tinggi menerjang pesisir pantai dusun Dusun Wawasa, Desa Amarsekaru, Kecamatan Pulau Gurom, Kabupaten Seram Bagian Timur.

Cuaca buruk yang terjadi di wilayah itu telah berlangsung sepekan terakhir. Tinggi gelombang menerjang dan merusak tempat pemakaman umum (TPU). Bahkan satu mayat sampai hanyut di pantai akibat rusaknya makam terkena terjangan dahsyatnya gelombang laut.

BACA JUGA:

Waduh! Ratusan Penambang Ilegal Masih Beroperasi di Gunung Botak – sentraltimur.com

MG Motor Indonesia Peduli Korban Erupsi Gunung Semeru – kliktimes.com

Mencegah kejadian berulang, warga Dusun Wawasa, Desa Amarsekaru, Kecamatan Pulau Gurom gotong royong membangun talud penahan ombak dari batang kelapa di pesisir pantai, Sabtu (11/12/2021).

Warga membangun talud penahan ombak seadanya mencegah kerusakan TPU dari hantaman gelombang laut. Sebab talud penahan gelombang di pesisir pantai telah rusak.

Kepala Pemuda Dusun Wawasa, Sunardi Keliata mengatakan akibat gelombang tinggi yang terjadi sepekan terakhir menyebabkan sejumlah makam mengalami kerusakan.

“Seminggu kemarin itu ada satu mayat yang sampai hanyut dan beberapa kuburan rusak,” kata Sunardi kepada sentraltimur.com via telepon seluler, Sabtu (11/12/2021).

Menurut Sunardi talud penahan gelombang di pesisir pantai dusun tersebut telah dibangun tahun 2015.

“Sebenarnya ada talud, cuma tidak sampai di atas (lokasi kuburan). Namun talud itu sudah rusak juga lalu kita timbun pakai karung,” katanya.

Untuk mencegah kerusakan lokasi pemakaman menjadi bertambah parah, dia menggerakan pemuda di dusun tersebut membangun talud dari batang kelapa tepat di depan TPU.

“Saat kejadian awal kita sudah bikin pakai batang kelapa. Tapi karena ombaknya masih kuat jadi kita bikin lagi. (Pembangunan talud) untuk antisipasi bencana susulan,” kata Sunardi.

Dia berharap pembangunan talud penahan ombak secara swadaya itu dapat menghindari dusun khususnya TPU dari kerusakan yang lebih besar lagi. “Semoga apa yang kami lakukan pemuda hari ini bisa bermanfaat,” harap dia.  (MAN)

  • Bagikan