Ketua Pansus Pasar Mardika, Richard Rahakbauw menyatakan rapat Pansus ini untuk mengetahui beragam persoalan di Pasar Mardika. “Agar tidak ada simpang siur terkait masalah yang dialami para pedagang,” jelasnya.
Richard menyinggung Pungli di pasar Mardika. “Berulang kali ada yang menarik retribusi sampah bahkan melakukan penagihan uang listrik atas kemauan sendiri dengan melakukan pemaksaan terhadap pedagang Apung di pasar Mardika,” katanya.
Sementara itu, PT. Bumi Perkasa Timur menepis tuduhan mengkoordinir preman untuk menarik retribusi dari pedagang Pasar Mardika Ambon. “Apa yang disampaikan dan viral terkait retribusi sampah PT BPT tidak terlibat sama sekali dengan hal-hal itu,” klaim Manager PT BPT, M. Marasabessy saat rapat Pansus. Dia berdalih oknum preman yang bertindak memeras pedagang bukan dari PT. BPT.
PT BPT hanya mengelola 140 ruko sesuai kesepakatan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Maluku. ”PT BPT sesuai MoU dengan Pemprov kami kelola ruko di kawasan Pasar Mardika,” ujar dia.
Anggota Pansus Anos Yeremias meminta melaporkan oknum preman bila bukan anggota PT BPT yang menarik retribusi dari pedagang. “Kalau memang bukan PT BPT, laporkan ke kepolisian karena ini telah viral dan membawa-bawa PT BPT,” tegasnya. (ADI)