AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Musibah bencana alam melanda sejumlah wilayah di Pulau Buru, Maluku. Banjir dan longsor terjadi setelah cuaca buruk disertai hujan deras mengguyur wilayah tersebut sepekan terakhir.
Imbas dari cuaca ekstrem menyebabkan akses transportasi darat yang menghubungkan kabupaten Buru dan Buru Selatan lumpuh total.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buru Affandi Rada mengatakan cuaca ekstrem dan hujan deras sepekan terakhir mengakibatkan ruas jalan di Kecamatan Lolongguba amblas.
Adapun ruas jalan yang amblas tersebut panjangnya mencapai 500 meter. “Itu kejadiannya tanggal 5 Juli kemarin di Kecamatan Lolongguba,” kata Affandi kepada sentraltimur.com via telepon, Selasa (9/7/2024).
Bencana terjadi setelah hujan lebat menerjang wilayah tersebut. “Kejadiannya saat intensitas hujan sangat tinggi, itu jalan yang menghubungkan jalur Namlea dan Namrole,” ujarnya.
Selain jalan amblas, bencana longsor juga menutup badan jalan dan jembatan di kecamatan Lolongguba. Longsor yang menutupi badan jalan dan oprit jembatan di lokasi itu terbilang sangat parah karena ketinggian material longsor yang menutup badan jalan mencapai 100 meter. “Itu ketinggian material longsor sekitar 100 meter,” kata Affandi.
Longsor dan jalan amblas tak hanya berdampak pada akses transportasi warga namun juga mengganggu aktivitas perekonomian di wilayah itu. “Sampai saat ini belum bisa dilewati dan itu berdampak pada pasokan logistik dan barang,” katanya.
Upaya penanganan jalan yang rusak sedang dilakukan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVI Ambon. “Pihak Balai Jalan datang memasukan laporan, mereka rencana mau membuat jalan darurat,” tukas Affandi.
Idris Salim, warga Lolongguba mengatakan akibat bencana tersebut warga harus berjalan kaki lebih dari satu kilometer untuk bisa melewati jalan amblas dan longsor yang terjadi. “Kita jalan lebih dari satu kilometer karena kendaraan tak bisa melintas,” katanya kepada sentraltimur.com.
Dia berharap pemerintah segera menangani masalah tersebut, sebab dampak dari musibah yang terjadi sangat menyulitkan warga. “Iya kita sangat merasakan dampaknya. Hasil pertanian tidak bisa dibawa jadi kami mohon pemerintah secepatnya ambil langkah penanganan darurat,” harapnya.