banner 728x250

Terpilih Pimpin Maluku, Hendrik-Vanath Prioritas Pengentasan Kemiskinan & Pengangguran

PENGENTASAN KEMISKINAN
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath menyampaikan visi misi dalam debat kedua Pilkada Maluku di The Natsepa Hotel di Desa Suli, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (23/11/2024). (ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath kembali tampil memukau dalam debat kedua Pilkada Maluku.

Debat paslon mengusung tema “Pembangunan Infrastruktur dan Kebijakan Ekonomi untuk kesejahteraan Masyarakat Maluku.

Debat pamungkas berlangsung di The Natsepa Hotel di Desa Suli, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (23/11/2024).

Pasangan nomor 3 tagline Lawamena, Hendrik-Vanath komitmen mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di Maluku. “Pengentasan kemiskinan dan pengangguran menjadi prioritas utama pasangan Lawamena,” kata Hendrik memaparkan visi misi.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Hendrik memastikan bila mereka terpilih memimpin Maluku, masyarakat miskin dan kelompok rentan di Maluku harus diberikan jaiman sosial dan jaring pengaman sosial.

Program tersebut juga akan diawasi sehingga tepat sasaran. “Revalidasi data menjadi sesuatu hal yang absolut agar program-program itu tepat sasaran dan tidak salah arah,” kata ketua DPD Partai Gerindra Maluku ini.

Sebagai daerah kepulauan, Maluku memiliki masalah utama yang harus diatasi yakni konektivitas antar daerah. Pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan pelabuhan menjadi sebuah keharusan. Dengan begitu semua pulau di Maluku dapat terhubung satu dengan lainnya.

Strategi lain yang akan dijalankan paslon Lawamena untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran dengan melibatkan pihak swasta dan organisasi non pemerintah. “Pembangunan infrastruktur harus menjadi konsern pemerintah, pembangunan infrastruktur bertujuan untuk menghubungkan konektivitas antar daerah agar mempermudah distribusi barang, manusia dan jasa di antara pulau-pukau di Maluku,” paparnya.

Mantan anggota DPR ini menekankan, untuk menuntaskan masalah kemiskinan di Maluku, pemerintah ke depan harus fokus mengelola semua sektor sumber daya alam; perikanan, pertambangan, pertanian, kehutanan dan ekonomi kreatif yang potensinya besar di Maluku.

“Ekonomi kreatif adalah salah satu sektor yang memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia dan juga Maluku pemerintah harus memberikan fasilitasi, akses permodalan dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku ekonomi karena Maluku memiliki potensi ekonomi kreatif yang sangat luar biasa,” ungkapnya.