banner 728x250

BNPB: Maluku Sangat Rentan Bencana Gempa dan Tsunami

  • Bagikan
BNPB: Maluku
Warga Dusun Air Manis, Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon mengikuti simulasi bencana dan evakuasi mandiri gempa dan tsunami, Kamis (30/9/2021). (FOTO: HUMAS PEMPROV MALUKU)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia Lilik Kurniawan mengatakan Maluku merupakan salah satu daerah di Indonesia yang sangat rentan terhadap gempa dan tsunami.

Terakhir di tahun 2019 gempa bumi melanda wilayah Maluku. Kota Ambon hingga Kabupaten Seram Bagian Barat merasakan getaran gempa. Dan gempa yang sama bisa saja terulang.

“Yang kita bisa lakukan adalah kesiapsiagaan. Kita siapkan supaya masyarakat itu selamat apabila terjadi gempa bumi dan tsunami. Telah kita saksikan masyarakat ada yang menggendong anaknya. Tolong patuhi apa yang sudah BMKG dan BPBD sampaikan. Mereka berniat untuk bapak ibu bisa selamat saat terjadi gempa bumi,” ujar Lilik di Ambon, Kamis (30/9/2021).

Ia menyampaikan itu usai simulasi bencana di Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon, Kamis (30/9/2021).

Ratusan warga di Dusun Air Manis, Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon mengikuti simulasi bencana dan evakuasi mandiri gempa dan tsunami.

BACA JUGA:

Setelah Blokade Jalan Menuju Bandara, Warga Tawiri Mengadu ke DPRD Maluku – sentraltimur.com

Facebook Hapus Konten Menyesatkan, Jumlahnya Lebih Dari 20 Juta – kliktimes.com

Dalam simulasi itu warga menjalani pelatihan untuk dapat melakukan evakuasi mandiri saat bencana gempa bumi dan tsunami terjadi.

Simulai dengan skenario terjadi gempa yang besar. Saat itu warga yang panik berlarian mencari tempat aman.

Dalam simulasi itu, warga berlari menuju lokasi evakuasi sementara di Kantor BMKG Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon. Jarak dari tempat simulasi evakuasi mandiri ke lokasi evakuasi sementara sejauh 1,3 km atau membutuhkan waktu 17 menit.

Menurut Lilik, melalui kegiatan simulasi ini, paling tidak masyarakat telah mengetahui persis ke mana dan di mana lokasi evakuasi untuk menyelamatkan diri.

Sebab, tujuan dari bernegara adalah untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia dari ancaman bencana yang bisa terjadi kapan saja.

“Saya berterima kasih atas dukungan dari bapak gubernur Maluku yang senantiasa berpikir untuk terus melindungi masyarakatnya dari ancaman bencana,” kata Lilik. 

BMKG Siapkan Peta Bahaya

Sementara itu, Badan Meteorologi Klomatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyiapkan peta bahaya tsunami di Provinsi Maluku.

“Kami pada 2021 telah menyiapkan peta bahaya tsunami di provinsi Maluku, berbeda dengan peta inariks BNPB,” kata kepala Balai Besar BMKG wilayah Sulawesi dan Maluku, Hermawan, Kamis.

Ia mengatakan, peta inariks terbitan BNPB hanya memetakan potensi bahaya. Sedangkan BMKG, yakni telah memasukkan faktor- faktor seperti batimetri, topografi juga halangan seperti vegetasi dan lainnya.

Setelah melalukan pemetaan bahaya tsunami, Kepala BMKG ke Maluku untuk melakukan survei kebenaran peta tersebut.
Sebagian besar peta terbitan BMKG benar dan valid sesuai hasil survey. Selanjutnya BMKG menyusun buku untuk dilaporkan ke gubernur Maluku terkait hasil survei tersebut juga akan mengelurkan rekomendasi.

“Prioritas utama yakni membuat jalur evakuasi dan tempat evakuasi,” ujar Hermawan.

  • Bagikan