banner 728x250

Buka Rakor Pokjanal, Gubernur Apresiasi Bupati SBT

  • Bagikan
POKJANAL GUBERNUR
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Gubernur Maluku Murad Ismail didampingi Ketua TP-PKK Maluku Widya Pratiwi Murad membuka rapat koordinasi Pokjanal Posyandu dan Pelatihan Kader Posyandu Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Kegiatan itu dipusatkan di gedung Serbaguna Dinas Kesehatan SBT, Minggu (12/3/2023). Hadir pada kesempatan itu, Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas, Ketua TP PKK SBT Yulia Misa Keliobas, Sekda Maluku Sadali Ie, pimpinan OPD lingkup Pemprov Maluku dan SBT.

Widya Pratiwi apresiasi SBT yang mendapatkan penghargaan nasional karena angka stunting menurun drastis. ”Tidak ada hasil yang mengkhianati proses dan kita cukup bangga karena angka stunting pada tahun 2022 mencapai 24,1 persen,” ujarnya.

Dia mengingatkan semua pihak tidak lengah dalam penanganan stunting karena sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada tahun 2024 prevalensi stunting tingkat nasional harus turun menjadi 14 persen dan untuk Provinsi Maluku sebesar 20 persen.

”Diharapkan hal ini bisa dicapai dan jangan sampai angka stunting ini naik. Karena itu hal ini sangat perlu diperhatikan untuk perangi stunting,” ujar Widya.

Widya berharap dapat mengoptimalkan peran Pokjanal Posyandu yang telah terbentuk dengan melakukan koordinasi antar anggota dan OPD juga seluruh kader TP-PKK agar dapat membentuk jejaring tim Pokjanal Posyandu sampai ke tingkat desa.

“Rakor yang dilaksanakan ini sesuai permasalahan di mana perlu meningkatkan kapasitas kader posyandu. Saya berharap secepatnya bisa dibuatkan SK untuk Pokjanal dan tidak diganti minimal 2 tahun,” jelasnya.

Duta Parenting Maluku itu juga menyampaikan, perubahan strategi yang dilakukan ini sebab pengetahuan tentang stunting pada kader posyandu sangat kecil. ”Posyandu adalah ujung tombak untuk mengidentifikasi terindikasinya stunting pada anak atau tidak. Karena itu diperlukan kader yang mempunyai kelebihan untuk menjelaskan tentang stunting dan pencegahannya,” kata Widya.

Widya juga berharap agar rakor ini dapat menghasilkan rencana aksi yang implementatif dan bisa dilaksanakan di tahun ini, sehingga peran posyandu sebagai ujung tombak bisa terbukti.

“Mendorong percepatan penurunan stunting, sehingga anak-anak ini bisa menjadi generasi brilian dan cerdas yang bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Mudah-mudahan kolaborasi kita semua bisa membawa hasil yang baik untuk penurunan stunting di SBT,” katanya.

Gubernur Maluku Murad Ismail memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bupati SBT yang memberikan perhatian besar terhadap pembangunan bidang kesehatan.

“Posyandu merupakan sarana pelayanan kesehatan berbasis masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari dan oleh untuk masyarakat, dengan menjadi garda utama pelayanan kesehatan ibu, anak dan balita termasuk pencegahan stunting,” kata Murad.

Melalui pemantauan tumbuh kembang anak, perlu meningkatkan peran kualitas posyandu dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Maluku khususnya di SBT. (CAL)

Ikuti berita sentraltimur.com di Google News

  • Bagikan