MASOHI, SENTRALTIMUR.COM – Pemerintah kabupaten Maluku Tengah akan mengurangi bantuan yang bersifat konsumtif dengan kebijakan bantuan produktif sebagai salah satu strategi mengurangi kemiskinan ekstrem.
“Ke depan bantuan lebih bersifat produktif seperti usaha kecil mikro dan menengah. Peralatan pertanian, perikanan, pemberian bibit dan usaha-usaha produktif lainnya,” kata Abua saat penyerahan bantuan sosial tunai kepada rumah tangga miskin ekstrem di Masohi.
Bantuan sosial tunai dalam bentuk uang untuk rumah tangga miskin ekstrem tidak produktif menggerakan perekonomian masyarakat. “Harus ada bantuan yang produktif untuk menggerakan perekonomian masyarakat,” katanya, Selasa (21/12/2021).
Maluku Tengah tergolong kabupaten miskin ekstrem. Jumlah rumah tangga miskin ekstrem sebanyak 5.293 kepala keluarga tersebar di 18 kecamatan dan 6 kelurahan.
Ini berdasarkan pada indeks kemiskinan ekstrem dari kombinasi persentase penduduk miskin ekstrem dan jumlah penduduk miskin ekstrem menurut kabupaten. Data bersumber dari data BPS hasil Susenas Maret 2020.
Abua mengatakan, penyerahan bantuan ini merupakan tindaklanjut arahan Presiden terkait strategi penanggulangan kemiskinan ekstrem di 7 provinsi dan 35 kabupaten. Termasuk kabupaten Maluku Tengah yang harus nihil atau 0% pada tahun 2024.
Pemerintah Salurkan Berbagai Bantuan
Pembangunan di bidang kesejahteraan rakyat melalui pemberian stimulan kepada masyarakat miskin secara nasional, memperoleh perhatian sangat serius dari pemerintah pusat maupun daerah.
“Tentunya, upaya pengentasan tidak hanya menjadi tujuan untuk capai dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Tetapi juga dasar bagi kestabilan demokrasi dan ekonomi yang terus berkembang,” ujar Abua.