Adapun kebijakan lain yakni, pemberian bantuan berupa program sembako, program keluarga harapan, bantuan langsung tunai, dana desa. “Malteng cukup besar, sehingga memerlukan kerja keras dan komitmen kita semua untuk penanganannya,” tegas Abua.
Meskipun kata dia, menyelesaikan persoalan kemiskinan di daerah bukanlah sebuah perkara mudah. Seluruh stakeholder dan masyarakat harus berperan aktif. “Saya yakin kita bisa keluar dari daerah fokus kemiskinan ekstrem,” jelas Abua.
Untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, potensi sumber daya alam agar kualitas hidup masyarakat semakin baik. Dan memiliki daya saing tinggi dalam era persaingan global yang semakin ketat.
Harapannya, bantuan itu gunakan sebaik-baiknya dan tepat sasaran sebagai stimulus untuk menambah modal usaha bagi pelaku UMKM. Atau manfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan mendasar. Jangan langsung pakai habis apalagi untuk kegiatan hura-hura yang tidak bermanfaat.
“Para lurah, kepala pemerintahan negeri, camat dan instansi terkait harus monitoring dan pengawasan terhadap bantuan yang diberikan ini. Agar pemanfaatannya benar-benar sesuai dan tidak salah gunakan,” kata Abua. (FAS)