banner 728x250

Bupati SBT Minta Dinas PMD Ketat Awasi Realisasi Dana Desa

  • Bagikan
DINAS DESA
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Seram Bagian Timur diminta lebih ketat menagih laporan realisasi dan pertanggung jawaban penggunaan Dana Desa (DD) tiap-tiap desa.

Hal ini untuk menekan potensi penyalahgunaan yang pada gilirannya berujung pada proses hukum.

Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas mengatakan sesuai data yang dia terima, dari 11 kabupaten dan kota di Provinsi Maluku, SBT merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah kasus DD terbanyak. Sebagian besar di antaranya telah sampai pada putusan pengadilan dan terpidananya tengah menjalani masa hukuman.

“SBT ini merupakan salah satu kabupaten yang paling banyak pelanggaran dana desa,” ujar Keliobas usai melantik sejumlah caretaker kepala desa di pendopo bupati, Sabtu (19/8/2023).

Mengenai laporan realisasi dan pertanggung jawaban, Keliobas menyatakan desa yang ternyata diketahui tidak jelas dalam pelaporan, Dinas PMD dapat menyampaikan kepada camat agar direkomendasikan usul pergantian penjabat kepala desa yang baru.

Sesuai Peraturan Bupati tentang pelimpahan kewenangan, setiap usul pergantian penjabat kepala desa harus disertai rekomendasi camat.

Keliobas pada kesempatan ini juga menandaskan sudah seharusnya desa di daerah berjuluk Ita Wotu Nusa ini memanfaatkan pengelolaan DD untuk menciptakan kemandirian, utamanya kemandirian dalam bidang pembiayaan.

Penegasan Keliobas ini sebagai bentuk kekhawatiran, jika ke depan terdapat perubahan kebijakan di level pusat yang menghendaki DD dihapuskan. Olehnya itu, pemerintah desa sudah lebih dulu mempersiapkan diri.

Pemerintah desa dituntut memiliki strategi, inovasi dan kreativitas dalam memaksimalkan potensi di desa guna menopang Pendapatan Asli Desa (PAD), sehingga dengan demikian desa dapat menjadi lebih mandiri dan tidak lagi bergantung pada DD.

Berdasarkan statistik data yang dipelajarinya diketahui banyak desa di SBT masih menyandang status desa miskin. Sementara desa berkembang apalagi mandiri, jumlahnya masih sangat sedikit. (CAL)

Ikuti berita sentraltimur.com di Google News

  • Bagikan