“Mengedukasi generasi untuk memahami Alquran, membangun kualitas SDM yang kompetitif, meningkatkan kesadaran beragama yang humanis,” jelasnya.
Lebih dari itu sebagai penyempurnaan dakwah kaum muslimin yang akhlakul kharimah serta memperkokoh ukhuwah Islamiyah, wathaniyah dan insaniyah di antara umat Islam.
Bupati Tuasikal Abua mengatakan, lantunan kalam ilahi selama pelaksanaan MTQ akan menciptakan nuansa religius dan menghadirkan suasana yang memberi kesejukan batin bagi masyarakat.
MTQ ini juga menjadi forum silaturrahim yang mengandung nilai-nilai positif dalam memperkuat rasa persaudaraan. Dan ikatan kebersamaan lintas etnis dan agama sebagai sesama warga masyarakat di bumi Pamahanunusa.
“Juga tolak ukur aktivitas pembinaan seni baca Alquran pada masing-masing kecamatan se-Maluku Tengah,” kata Abua.
Dia berpesan, Alquran sebagai sumber inspirasi dan ilmu pengetahuan, maka forum-forum kajian Alquran perlu giatkan dan kembangkan di lingkungan masyarakat.
“Di kembangkan melalui proses pendidikan formal maupun informal. Termasuk di antaranya melalui MTQ dalam berbagai cabang keilmuan Alquran, yang selenggarakan berjenjang hingga tingkat internasional,” kata dia.
Bupati Abua bersama Wabup Marlatu memukul beduk menandai pembukaan MTQ yang berlangsung selama lima hari.
Pembukaan MTQ XXIX, Sabtu malam diwarnai dengan defile kafilah dari 16 kontingen diiringi lagu dari masing-masing kecamatan. (FAS)