Kemajuan pembangunan di bidang kesejahteraan rakyat tidak hanya menjadi tujuan yang penting untuk dicapai dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Tetapi juga akan menjadi dasar yang esensial bagi demokrasi yang stabil dan ekonomi yang terus berkembang.
Karena itu, tolok ukur keberhasilan pembangunan daerah tidak semata-mata melihat pertumbuhan ekonomi. Tetapi perlu lengkapi dengan ukuran lain, seperti kesejahteraan rakyat.
“Saya tekankan agar semua instansi terkait dan stakeholder harus dapat bekerja lebih keras lagi. Terutama dalam upaya penanggulangan kemiskinan, penyelenggaraan pendidikan dan kesehatan. Serta penanganan masalah pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” tegas Abua.
Abua mengingatkan, perlu membangun koordinasi yang baik pada lintas sektor dalam penanganan masalah kemiskinan ekstrem di Maluku Tengah.
Menentukan lokus prioritas dengan fokus terhadap sumber daya, mendorong percepatan pengurangan kemiskinan ekstrem. Dengan begitu target kemiskinan ekstrem nihil pada tahun 2024.
“Saya berharap, komitmen semua pihak dalam meningkatkan daya saing di masa depan,” ujar Abua.
Melalui perbaikan kemampuan masyarakat miskin, meningkatkan kemampuan ekonomi setiap tingkatan ke tingkat yang lebih tinggi. “Dan meningkatkan pemerataan, mengurangi kesenjangan antar wilayah, antar kelompok serta antar individu,” pungkasnya. (FAS)