banner 728x250

Cairan Cuci Darah RSUD Haulussy Habis, Puluhan Nyawa Penderita Gagal Ginjal Terancam

  • Bagikan
PENDERITA GAGAL
Ilustrasi penderita gagal ginjal menjalani cuci darah. (ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Puluhan nyawa penderita gagal ginjal di RSUD M. Haulussy, Ambon terancam.

Ketiadaan bahan medis atau cairan renal sol A1 dan B1 menjadi penyebab proses cuci darah pengidap gagal ginjal di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Maluku itu terhenti mulai pekan ini.

“Terakhir pekan kemarin saya cuci darah di RSUD Haulussy, tapi saat kembali untuk cuci darah hari Selasa kemarin tidak bisa dilayani, alasannya cairan untuk cuci darah habis,” kata salah seorang penderita gagal ginjal kepada sentraltimur.com, Rabu (6/3/2024).

Mengidap penyakit mematikan itu, dia wajib cuci darah dua kali seminggu. Menurutnya bukan hanya dirinya, puluhan penderita gagal ginjal yang rutin menjalani cuci darah di RSUD M. Haulussy kini nyawa mereka terancam lantaran ketiadaan cairan renal sol A1 dan B1 yang digunakan dalam proses cuci darah.

“Jumlah penderita gagal ginjal cuci darah di RSUD Haulussy cukup banyak, sekitar puluhan orang. Karena dalam sehari belasan orang cuci darah rutin. Ada yang rutin cuci darah dua atau tiga kali dalam seminggu,” ungkap sumber.

Akibatnya puluhan penderita gagal ginjal kembali ke rumah dengan perasaan kesal dan was-was karena nyawa mereka bisa terancam. “Ya, tentu kesal, kita belum tahu pasti kapan bisa cuci darah lagi. Ini bisa berdampak pada kondisi kesehatan yang terus menurun,” ujarnya kecewa.

Penderita gagal ginjal kritik pihak rumah sakit yang dinilai lemah dalam pengelolaan manajemen sehingga stok cairan tersebut habis. “Rumah sakit pemerintah kok manajemennya amatiran begini. Seharusnya stok obat atau cairan yang berkaitan dengan medis tetap tersedia. Tentu kami kecewa dan kesal karena ini berkaitan dengan keselamatan penderita gagal ginjal,” tegasnya.

Dia meminta kepala Dinas Kesehatan dan DPRD Maluku memanggil dan menegur direktur RSUD Haulussy agar hal-hal mendesak seperti ini tidak terulang. “Pihak RSUD Haulussy harus ditegur karena ini menyangkut nyawa orang banyak,” kecam dia.

Tercatat sebagai pasien rawat jalan penderita gagal ginjal di RSUD Haulussy, mereka tidak bisa beralih ke rumah sakit lain di Ambon untuk cuci darah. “Saya pernah coba beralih ke RS Leimena, tapi tidak bisa. Ada syarat-syarat tertentu yang harus kami penuhi itu pun harus antri karena banyak penderita gagal ginjal menjalani cuci darah,” katanya.

Risiko Penderita Gagal Ginjal

Menukil mitrakeluarga.com, cuci darah atau hemodialisis adalah prosedur untuk membuang racun dari dalam tubuh akibat ginjal yang telah rusak. Prosedur yang menggunakan mesin khusus ini dilakukan pada pasien yang mengalami gagal ginjal.

  • Bagikan