banner 728x250

Caleg Nasdem Rimaniar Hetharia Tipu Warga, Ini Modusnya

  • Bagikan
RIMANIAR HETHARIA
Calon anggota legislatif Partai Nasdem Dapil Maluku I, Rimaniar Julindra Hetharia. (ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Rimaniar Julindra Hetharia memang sudah keterlaluan. Ambisinya untuk terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Maluku, calon anggota legislatif ini tega menipu warga.

Wanita kelahiran Sragen, Jawa Tengah ini diusung Partai Nasdem pada pemilu legislatif tahun 2024. Rimaniar tercatat sebagai Caleg DPRD Provinsi Maluku daerah pemilihan Maluku I atau Kota Ambon.

Caleg nomor urut 3 ini dilaporkan warga terkait money politik dan kasus penipuan dalam bentuk janji untuk memberikan sejumlah uang kepada masyarakat guna mendapatkan suara.

Aksi culas wanita kelahiran 8 Juli 1991 ini berjalan mulus. Untuk meraup suara terbanyak, wanita berparas cantik yang berdomisili di Depok, Jawa Barat ini menjalankan aksi penipuannya. Modusnya, Rimaniar iming-imingi warga uang tunai Rp 200 ribu per suara. Fulus akan diberikan jika warga mencoblos surat suara atas nama dirinya.

Akal bulusnya berhasil, warga berbondong-bondong mencoblosnya. Hasilnya manjur, dia meraih suara terbanyak mengungguli 8 rivalnya di internal Caleg Partai Nasdem. Mengejutkan, perolehan suaranya melampaui Ketua DPW Partai Nasdem Maluku Hamdani Laturua yang membuntuti di posisi kedua.

Namun janji Rimaniar memberikan uang sebesar Rp 200 ribu per orang tidak ditepati. Warga yang kecewa mendatangi rumah kontrakannya yang berada di Desa Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon. Hasilnya nihil, Rimaniar mendadak menghilang dari kediamannya.

Beberapa warga kota Ambon yang menjadi korban mulut manis Rimaniar diantaranya Adila, warga Pandan Kasturi, dan Wanda Yolanda Mahulette, warga Latuhalat. Meski bukan bagian dari tim pemenangan, keduanya ikut menggalang warga untuk memilih Rimaniar.

Korban lainnya yaitu, belasan orang yang menjadi saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) juga belum dibayar oleh Rimaniar.

Kronologi Penipuan

Menjadi korban penipuan, warga melaporkan Rimaniar ke DPW Partai Nasdem dan Bawaslu Provinsi Maluku. Warga juga menyerahkan uang yang diberikan Rimaniar sebagai bukti money politik pada Pemilu legislatif.

Adila dalam laporannya menuturkan dirinya mengenal Rimaniar dari Maya yang merupakan kerabatnya. Bersama, Maya, Rabealonjo, Aan menuju kediaman Rimaniar di Passo pada 29 Januari 2024.

Dalam pertemuan yang berlangsung tengah malam itu, Adila menyampaikan hasil pembicaraanya dengan John untuk membantu Rimaniar pada Pemilu. “Pak John, tim Ibu (Rimaniar) yang menyuruh kami datang kesini untuk bertemu ibu langsung dan semua data yang diminta ibu lewat Pak John sudah kami siapkan,” kata Adila menuturkan percakapannya dengan Rimaniar kala itu.

Maya ketika itu membawa daftar pemilih tetap (DPT) yang akan memilih Rimaniar sekitar 30 orang, Rabealonjo 90 orang dan Aan 30 orang. Sebelum meninggalkan kediaman, Rimaniar menyampaikan “Ibu-ibu balik dulu, nanti menunggu informasi dari Pak John,” kata Adila menirukan ucapan Rimaniar.

Adila dan Rimaniar kembali bertemu pada 10 Februari 2024 di lokasi yang sama. “Saya dan kerabat saya lainnya sebanyak 16 orang kembali menuju kediaman Rimaniar di Passo. Kami bertemu langsung, karena hari pencoblosan sudah semakin dekat, kami bertanya (harga) satu suara per orang,” katanya.

Ditanya begitu, Rimaniar mengatakan belum dapat menyerahkan uang saat itu juga. Uang akan diberikan pada 14 Februari 2024 atau usai pencoblosan. Timnya akan turun ke lapangan dan memberikan uang sebesar Rp 200 ribu per satu suara.

  • Bagikan