Terjerat omongan manis pelaku, Faisal pun menjadi rekan bisnis pelaku. Faisal meminta ibunya melakukan tukar guling atas modal pembiayaan satu kontainer dari 3 kontainer yang korban modali.
Dia mengembalikan uang atas pembiayaan 1 kontainer Rp200 juta kepada korban. Dengan demikian sisa uang milik korban (Farita) sebagai modal atas pembiayaan kayu sebanyak 2 konteiner berada pada pelaku Rp400 juta.
Namun setelah transaksi jual beli kayu dengan perusahan di Surabaya pelaku tidak juga mengembalikan modal Rp400 juta ke korban. Pelaku hanya memberikan Rp60 juta secara bertahap yang merupakan fee dari bisnis tersebut ke korban.
Merasa tertipu, pada 25 September 2021, korban mendatangi komandan pelaku. Mengadukan tindakan pelaku dan meminta bantuan mediasi. Saat pelaku bersedia mengembalikan atau memulihkan semua kerugian korban.
Tetapi hingga tenggat waktu yang tentukan pelaku tidak menepati janjinya dan malah kabur ke luar Maluku. Korban akhirnya menempuh jalur hukum melaporkan pelaku ke Pomdam Pattimura. (MAN)