AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Setelah enam jam diblokade, ruas jalan Trans Seram yang sempat ditutup warga di Desa Tala, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku akhirnya dibuka kembali, Jumat (3/10/2025) malam.
“Blokade jalan di Desa Tala sudah kembali dibuka sekitar pukul 19.30 WIT,” kata Kepala Seksi Humas Polres SBB Ipda Asep Soissa kepada sentraltimur.com, Jumat.
Ia mengatakan aksi blokade jalan yang menghubungkan tiga kabupaten di Pulau Seram itu akhirnya kembali dibuka setelah aparat kepolisian dan TNI melakukan negosiasi dengan warga dan pemerintah desa Tala. “Iya aparat lakukan negosiasi di lapangan sehingga blokade jalan bisa dibuka,” ujarnya.
Jalan Lintas Seram di Desa Tala mulai diblokade warga setempat sekira pukul 13.30 WIT. Blokade dilakukan warga menggunakan kayu dan batu. Warga sempat membuka blokade pada pukul 17.00 WIT namun sejam setelah dibuka, warga kembali menutup akses jalan.
Menurut Asep setelah dibuka akses transportasi darat yang sebelumnya sempat lumpuh kini kembali normal. “Sudah bisa lewat, kendaraan sudah bisa melintas kembali,” sebut Asep.
Blokade jalan dipicu pelemparan rumah kepala desa Tala oleh sekelompok pemuda diduga warga Seriholo. Mereka juga merusak sebuah mobil milik warga Tala dan mengancam pemilik mobil dengan senjata tajam.
Pasca kejadian itu, warga yang marah kemudian memblokade jalan dan menuntut para pelaku ditangkap serta diproses hukum.
Terkait tuntutan warga Tala, Asep menegaskan polisi masih mengejar para pelaku. “Sampai malam ini para pelaku masih kita kejar. Tentunya mereka harus ditangkap karena selain menyangkut pidana ini juga soal tuntutan warga yang harus dipenuhi kalau tidak mereka akan blokade jalan lagi,” ujarnya.
Camat Amalatu Rafly Alyidrus mengimbau warga Tala dapat menahan diri dan tidak lagi memblokade jalan karena hal itu akan merugikan kepentingan masyarakat banyak.