Kajian ini mengidentifikasi empat isu utama, yaitu isu lingkungan hidup, sosial dan hukum, tata kelola dan ekonomi. Isu-isu yang berkembang dan terjadi di masyarakat itu menjadi input bagi perencanaan pembangunan kota Masohi.
“Inti dari kajian ini adalah daya dukung yaitu mendukung semua aktifitas kehidupan manusia. Sedangkan daya tampung soal pencemaran lingkungan. Ini menjadi dasar membuat perencanaan pembangunan yang lebih berwawasan lingkungan,” papar Hasan.
Bupati Malteng Tuasikal Abua dalam sambutannya berharap dokumen rencana tata ruang memiliki kekuatan subtansial dalam mewujudkan prinsip pembangunan.
“Pembangunan berkelanjutan menempatkan aspek sosial ekonomi dan lingkungan secara berimbang,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Malteng Bob Rachmat membacakan sambutan bupati.
Dia berharap dengan kajian ini merumuskan rekomendasi kebijakan pembangunan bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat. (FAS)