banner 728x250

Direskrimum Polda Maluku Diduga Peras Pengusaha, Begini Pengakuan Istri Korban

  • Bagikan
ISTRI PENGUSAHA
Ilustrasi uang hasil pemerasan. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Gabriela Tirajoh, istri seorang pengusaha jasa konstruksi asal Surabaya, almarhum Adi Yoana membuat pengakuan mengejutkan.

Gabriela mengaku suaminya kerap menjadi korban pemerasan oleh salah satu pejabat Polda Maluku. Gabriela menyebut oknum pejabat itu adalah Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Maluku, Kombes Pol. Sih Harno.

Menurutnya perwira Polda Maluku itu kerap meminta sejumlah uang juga barang dari suaminya semasa hidup. Perkenalan mendiang suaminya Adi Yoana dengan Sih Harno berawal dari laporan korban terkait kasus pembangunan lampu jalan di Namlea, ibu kota kabupaten Buru ke Polda Maluku pada Desember 2019.

BACA JUGA:

Seram Bagian Barat Gelar Pilkades Serentak, Ini Kata Bupati – sentraltimur.com

Lindungi Konsumen, Ungkap Puluhan Ribu Depot Air Minum Tidak Higienis – kliktimes.com

Korban melaporkan kasus itu ke Polda Maluku lantaran proyek yang sudah selesai 100 persen. Namun anggarannya  belum juga bayarkan kepada suaminya selaku kontraktor pada proyek tersebut.

“Perkenalannya dari situ, lalu suami saya lapor ke Polda Maluku. Di sana, Pak Dir (Sih Harno) ini minta kita mediasi bersama  pihak-pihak terkait,” ungkap Gabriela menghubungi wartawan  di Ambon, Rabu (20/10/2021) malam.

Dari hasil mediasi dengan sejumlah pihak terkait, sepakati uang proyek sebesar Rp700 juta harus di berikan kepada korban. Namun beber Gabriela, suaminya hanya menerima uang sebesar Rp400 juta. Sisanya Rp300 juta tidak di serahkan.

Pengakuan suaminya, Sih Harno mengambil sisa uang proyek sebesar Rp300 juta tersebut. Sih Harno mengaku telah membagikan uang itu kepada anggotanya. “Sisa uang Rp300 juta tidak serahkan kepada suami saya. Menurut suami, uang itu Pak Dir sudah ambil bagi-bagi kepada anggotanya,” ucapnya.

Gabriela Minta Kembalikan Uang Suaminya

Seiring waktu berjalan, sejumlah proyek yang mendiang suaminya kerjakan ternyata mendapat sorotan sehingga laporkan ke Polda Maluku. Saat itulah kata Gabriela suaminya mulai menjadi korban pemerasan Sih Harno.

“Jadi setiap kali Pak Dir hubungi suami saya melalui WA (WhatsApp), tetap saja minta sesuatu. Kadang uang, ada juga barang yang harus di beli. Bahkan pernah saya di suruh almarhum untuk beli sepeda lipat untuk dia (Sih Harno) seharga Rp 15 juta,” aku istri pengusaha itu.

  • Bagikan