“Maluku memiliki potensi lahan untuk pengembangan budidaya perikanan di laut seluas 183.000 hektar. Besarnya potensi sumberdaya perikanan yang dimiliki tidak akan mencapai maksimal jika tidak diimbangi dengan pelatihan dan pendampingan mengenai teknik pengolahan produk perikanan,” katanya.
Pengembangan hasil olahan perikanan tidak hanya memperhatikan rasa atau minat dari konsumen. Tetapi juga mutu dan gizi yang terkandung di dalamnya, sehingga tak jarang produk yang dideversifikasikan memiliki nilai tambah pada produk olahannya.
“Sebagai pelaku utama dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya perikanan yang ada merupakan langkah strategis yang harus ditempuh sehingga pemanfaatan sumberdaya perikanan dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat,” ujar Widya.
Mendukung Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional, peningkatan sumberdaya manusia khususnya bagi pelaku utama kelautan dan perikanan merupakan salah satu programnya.
Selain itu, lanjut Widya, para pelaku usaha harus melakukan inovasi pengolahan hasil perikanan. Dan dituntut agar memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan agar produk olahannya diterima dan dapat dipasarkan secara luas.
Widya juga berharap, melalui pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam menganekaragamkan produk olahan hasil perikanan yang bernilai tambah dan memiliki daya saing. (SBT)