“Dengan keterbatasan itu sampah menjadi masalah besar bagi kota Ambon. Terbukti tumpukan sampah masih ada di seluruh sudut kota dan sulit selesaikan dalam waktu singkat,” kata Bodewin dalam keterangan pers, Rabu (8/6/2022).
Volume sampah yang sangat tinggi dan daya angkut yang terbatas sangat mempengaruhi sistem dan kapasitas pengelolaan sampah konvensional IPST Toisapu.
Dia memperkirakan jika masalah tersebut tidak segera selesaikan, dalam rentan dua hingga tiga tahun ke depan IPTS Toisapu tidak lagi dapat menampung sampah.
“Apalagi armada pengangkut sampah yang kita miliki sudah tua. Tidak mampu lagi menyesuaikan dengan kondisi jalan. Jika demikian maka pengelolaan sampah tidak boleh lagi dilakukan dengan cara konvensional. Tapi dengan cara yang lebih modern seperti yang dilakukan di kota-kota maju lainnya,” ungkapnya.
Masalah lainnya kata Bodewin, tingkat kesadaran warga yang masih rendah dalam membuang sampah pada tempatnya.
“Buang sampah sesuai waktu yang ditentukan juga menjadi masalah, menyebabkan persoalan tersebut sulit diselesaikan,” kata Bodewin. (ADI)