AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Komisi IV DPRD Maluku bakal memanggil paksa Direktur Utama RSUD dr M. Haulussy dan Plt Kepala Dinas Kesehatan Maluku.
Upaya pemanggilan paksa lantaran Dirut RSUD Haulussy dan Plt Kepala Dinkes Maluku dua kali mangkir saat diundang rapat oleh Komisi IV terkait presentasi realisasi pembagian hak tenaga kesehatan.
“Sudah beberapa kali mangkir rapat. Undangan ketiga yang akan kita layangkan Jumat (7/10), jika masih saja beralasan, sebagai lembaga legislatif sesuai dengan amanat konstitusi akan kita panggil secara paksa,” tegas Anggota Komisi IV DPRD Maluku Andi Munaswir, Kamis (6/10/2022).
Komisi IV sementara membahas presentasi pembagian jasa tenaga kesehatan (Nakes) sesuai dengan rujukan teknis. Karena menyangkut anggaran, rapat tidak bisa diwakilkan.
Namun, menurut Ketua Fraksi Gerindra ini jika terus menerus tidak hadir tanpa pemberitahuan resmi ke Komisi IV, perlakuan tersebut tidak mengindahkan atau menghargai lembaga wakil rakyat.
“Kita ini bermitra harus membangun sinergi yang baik. Kalau indikasi ketidak hadiran karena merasa orang dekatnya Bapak Jenderal Murad Ismail, mungkin bisa berlindung di sana. Namun harus diingat yang melekat di kita fungsi ada pengawasan, anggaran dan fungsi legislasi,” kesal Andi.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Maluku Elviana Pattiasina juga menyesalkan tindakan Plt Kepala Dinkes dan Dirut RSUD dr M. Haulussy yang seharusnya menyurat resmi perihal ketidakhadiran rapat hari ini.
“Baiknya, menyurati secara resmi Komisi, agar kami tidak buang-buang waktu. Agenda bisa diubah jadwalnya mungkin sore atau malam,” kesal Elviana.
Rapat bersama Komisi IV membahas polemik yang sangat prinsipil sehingga butuh kehadiran pimpinan untuk mengambil keputusan. “Kita berharap ada koordinasi yang baik dari mitra komisi,” sentilnya.
Ternyata ketidak hadiran Plt Kepala Dinkes dan Dirut RSUD dr M. Haulussy karena mengikuti Diklat kepemimpinan tingkat III, sebagai peserta dan penguji. (ADI)