banner 728x250

DPRD Maluku Semprot Pertamina Gara-gara Minyak Tanah Langka

  • Bagikan
TANAH DPRD
Rapat kerja Komisi II DPRD Maluku bersama Pertamina Region Maluku-Papua dan Dinas ESDM Maluku di DPRD Maluku, Kamis (1/9/2022). (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

Sementara itu, Ketua Komisi II, Johan Lewerissa menegaskan, kelangkaan Mitan saat ini sangat massif dan baru pernah terjadi sehingga meresahkan masyarakat. ”Apakah saudara (Pertamina) mengetahui dan melakukan pengawasan sesuai aturan main ataukah tidak?,” kata Johan.

Kebutuhan Mitan Meningkat

Menurut politisi Partai Gerindra ini, kelangkaan Mitan yang terjadi hampir dua bulan diluar kewajaran. Dia bahkan curiga, ada permainan dibalik kelangkaan Mitan.

“Pertanyaan soal pengawasan dan stok. Kejadian seperti ini masif dan terjadi terus-menerus. Apakah ada yang bermain atau terjadi secara alamiah? Ini alasan klasik sebenarnya. Apakah Pertamina dan Pemda menutup mata terhadap fenomena ini, ya saya curiga. Kalau terjadi kelangkaan minyak tanah satu atau dua hari tidak apa-apa. Tapi ini masif. Kenapa sering terjadi kelangkaan Mitan, ada apa ini?,” geramnya.

AMBON MINYAK
Pengecer memasang tulisan minyak tanah habis. Hampir dua bulan terakhir warga kota Ambon mengeluhkan kelangkaan minyak tanah. (FOTO: SENTRALTIMUR.COM)

Sales Area Manager Retail Maluku PT Pertamina Region Maluku-Papua, Wilson Eddi Wijaya menjelaskan, kelangkaan Mitan sudah diantisipasi, berkoordinasi dengan kabupaten dan kota.

”Jadi kita sangat setuju, kalau ada usulan pembentukan satuan tugas atau satgas, agar kita bisa melakukan pengawasan ketat. Harapannya agar kelangkaan minyak tanah bisa segera diantisipasi,” kata Wilson.

Dia menyebutkan, kebutuhan Mitan di Maluku terus meningkat setiap tahun.

”Terkait kuota minyak tanah, kebutuhan di Maluku mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2020 mengalami penurunan. Tapi di tahun 2021 kembali mengalami peningkatan sebesar 6,6 persen. Jadi memang kebutuhan meningkat,” sebut Wilson. (ADI)

  • Bagikan