Ketika mengunjungi sekolah tersebut, dewan guru dan kepala sekolah menyampaikan aspirasi. “Saat reses tahun 2020 mereka menyampaikan aspirasi sekolah ini direhabilitasi, namun setelah saya lihat kondisi fisik bangunannya ternyata kalau direhabilitasi juga yang jelas sangat tidak efisien dan kita anggap membuang anggaran,” kata Andi.
Tahun 2021 dibangun satu unit ruang kelas baru setelah sekolah itu dibongkar. Dia berharap Pemda melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Maluku bisa membantu mengakomodir dan menyiapkan fasilitas penunjang lainnya berupa kebutuhan laboratorium dan komputer. “Puji Tuhan tahun 2022 sudah teralisasi empat ruang kelas baru,” katanya. (ADI)