AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Tim Satuan Khusus Pemberantasan Korupsi Kejaksaan Tinggi Maluku menggeledah ruang kerja Sekretaris Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Tim Kejati juga menggeledah ruang bagian keuangan yang berada di kantor Bupati SBB di Piru, Kamis sore (11/11/2021).
Penggeledahan itu berlangsung hanya berselang sehari setelah penyidik Kejati Maluku menahan Sekda SBB, Mansyur Tuharea di rumah tahanan Kelas II A Ambon, Rabu (10/11/2021).
BACA JUGA:
Humas Pemkot Ambon Raih TOP GPR Award 2021 – sentraltimur.com
Gubernur NTT Viktor Laiskodat Telusuri Jalur Maut ke Naikliu – kliktimes.com
Mansyur terjerat perkara dugaan korupsi belanja langsung di Sekretariat Daerah (Setda) SBB tahun anggaran 2016-2017 senilai Rp 8,6 miliar.
Tim menyita sejumlah dokumen dari dua ruangan itu termasuk juga dari ruang arsip. Dokumen itu terkait kasus yang menjerat Mansyur dan kawan-kawan. Dokumen itu diangkut dengan sejumlah kardus dan koper ke mobil milik tim Kejati Maluku.
Personel Polres SBB dikerahkan mengamankan proses penggeledahan oleh tim Kejati Maluku. Penggeledahan selama lebih dari dua jam itu berjalan lancar. Proses penggeledahan menarik perhatian PNS di kantor bupati SBB.
Kepala Seksi Penkum dan Humas Kejati Maluku, Wahyudi Kareba mengatakan penggeledahan dan penyitaan dokumen di pemerintah kabupaten SBB itu untuk melengkapi berkas perkara para tersangka.
Selain Mansyur, dalam perkara ini penyidik juga telah menetapkan empat orang tersangka. Mereka adalah, mantan caretaker bupati SBB Ujir Halid, eks Kepala bagian Keuangan Ampi Niak dan mantan Bendahara Setda SBB Rafael Tamu serta Adam Pattisahusiwa. Keempat tersangka menjalani penahanan di Lapas Ambon. Penyidik juga telah menahan empat tersangka itu di Lapas Ambon pada Senin (8/11/2021).
Geledah Ruangan di Kantor Bupati SBB
“Guna melengkapi barang bukti yang telah ada, pada hari Kamis sekitar pukul 14.30 WIT penyidik telah melakukan penggeledahan di kantor sekretariat daerah dan bagian keuangan kabupaten SBB,” kata Wahyudi.