banner 728x250

Gelombang Tinggi Rusak 23 Rumah di Buru Selatan, Warga Mengungsi

  • Bagikan
Puluhan Rumah
Puluhan rumah warga di pesisir pantai desa Waesili, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan rusak diterjang gelombang tinggi dan abrasi, Selasa (7/9/2021). (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Puluhan rumah warga di pesisir pantai desa Waesili, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan, Maluku rusak diterjang gelombang tinggi dan abrasi laut.

Akibat musibah itu, warga yang rumahnya mengalami kerusakan terpaksa mengungsi ke tempat aman. Warga mengungsi sambil membawa barang-barang berharga dari rumah mereka.

Kepala Badan Penanggulngan Bencana Daerah (BPBD) Buru Selatan, Awat Mahulauw mengatakan kejadian itu terjadi, Selasa (7/9/2021).

“23 rumah warga rusak di desa Waesili akibat abrasi pantai dan gelombang tinggi,” kata Awat kepada sentraltimur.com via telepon seluler, Rabu (8/9/2021).

BACA JUGA:

Peduli Lingkungan, Lantamal Ambon Tanam 200 Bibit Mangrove di Pantai Halong – sentraltimur.com

Facebook Hapus Konten Menyesatkan, Jumlahnya Lebih Dari 20 Juta – kliktimes.com

Ia katakan, sampai saat ini warga yang rumahnya mengalami kerusakan masih mengungsi di rumah-rumah kerabatnya.

13 Rumah Warga Rusak Parah

Warga belum bisa kembali karena selain rumahnya rusak parah juga karena kondisi cuaca ekstrem masih terus berlangsung di wilayah itu.

“Ada 13 rumah warga yang parah dan 10 yang rusak sedang, dan sampai saat ini mereka masih mengungsi,” ujarnya.

Staf BPBD Buru Selatan sudah tiba di lokasi bencana untuk pendataan. BPBD telah membahas masalah tersebut bersama wakil bupati dan sekretaris daerah Buru Selatan untuk penanganan tanggap bencana.

“Situasinya belum memungkinkan, cuaca sangat ekstrem mau ke sana ada banjir di jalan-jalan dan cuaca laut sangat tidak memungkinkan sehingga kita masih pantau tapi staf kita sudah ke lapangan untuk pendataan,” ungkapnya.

BPBD telah menyiapkan bantuan tanggap darurat menunggu distribusikan ke warga terdampak bencana.

“Sembako sudah kita siapkan. Jumlah kepala keluarga sudah kita data dan untuk bantuan permanen nanti akan kita tindaklanjuti,” ujar Awat.

Dia mengimbau warga di wilayah itu dan nelayan tetap waspada mengingat cuaca ekstrem masih terus terjadi. “Imbauan kami agar warga dan nelayan tetap waspadai cuaca buruk,” katanya. (MMS)

  • Bagikan