AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Gubernur Maluku Murad Ismail mengimbau warga Desa Kariuw dan Ory, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah dapat menahan diri dan tidak terpengaruh dengan isu-isu provokasi.
Dia meminta warga desa menghentikan konflik kekerasan karena hanya merugikan kedua belah pihak.
BACA JUGA:
Kapolri Ganti 3 Kapolres & Direskrimum Polda Maluku – sentraltimur.com
Ini Inovasi WhatsApp untuk Voice Note – kliktimes.com
Kedua desa bertetangga itu terlibat konflik pada Selasa dini hari hingga Rabu (26/1/2022). Pertikaian itu menyebabkan korban tewas dan korban luka serta sejumlah rumah warga terbakar.
Hingga kini aparat kepolisian dan TNI masih terus melakukan pengamanaan di perbatasan kedua desa untuk meredam dan mencegah bentrok susulan.
Murad mengingatkan konflik yang terjadi jangan sampai digiring ke persoalan SARA. Karena bentrokan antarwarga hanya kesalahpahaman terkait batas ulayat dua desa itu. “Saya minta warga kedua desa itu bisa menahan diri, dan jangan terprovokasi,” kata Murad, Rabu.
Mantan Komandan Korps Brimob Polri itu meminta warga yang bertikai segera menghentikan kesalahpahaman yang terjadi dengan kekerasan.
Karena semestinya masalah yang muncul dapat selesaikan secara kekeluargaan. Tanpa harus memakan korban jiwa dan harta benda hanya karena tidak mampu menahan diri dan terpicu emosi sesaat.
“Karena itu, saya minta hentikan pertikaian ini. Karena tidak ada yang diuntungkan, bahkan akan merugikan banyak pihak. Konflik di mana pun tak membawa keuntungan bagi siapa pun,” tegas Murad.
Harap Bentrok Warga Tak Melebar
Menurutnya, kondisi ekonomi daerah yang sedang tumbuh positif saat ini, perlu didukung. Dan dimanfaatkan semua komponen untuk menggenjot laju pembangunan di berbagai bidang termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.