banner 728x250

Hadapi Gempa dan Tsunami di Maluku, Begini Rencana Aksi BMKG

  • Bagikan
Hadapi Gempa
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (kedua kiri) melihat kondisi pesisir pantai negeri Samasuru, kecamatan Teluk Elpaputih, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (4/9/2021) (FOTO: ANTARA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Hadapi bencana gempa dan tsunami, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantu Pemerintah Provinsi Maluku. BMKG meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi tektonik dan tsunami dengan mengeluarkan rencana aksi.


“Pembuatan rencana aksi ini setelah tim BMKG melakukan verifikasi dan asesmen di lapangan. Pada sejumlah lokasi di Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Minggu (5/9/2021).


Pemberian rencana aksi kepada Pemprov Maluku untuk hadapi gempa dan tsunami berisi skenario jangka pendek. Harus segera lakukan dengan waktu kurang dari setahun. Jangka menengah serta jangka menengah dengan waktu lima tahun.

BACA JUGA:

Yayasan Ammirul Ummah Salurkan 20.000 Al-Quran untuk Maluku – sentraltimur.com

PT Waskita Karya Raih Kontrak Rp460 Miliar, Tangani Banjir Rob – kliktimes.com

Rencana aksi jangka pendek meliputi tujuh hal penting. Yakni sosialisasi dan verifikasi peta bahaya dan peta risiko tsunami. Berikut penyiapan peta, jalur dan rambu evakuasi yang memadai, inventarisasi. Selanjutnya penyiapan gedung atau bangunan sebagai tempat evakuasi sementara serta penguatan sistem peringatan dini tsunami.

Selain itu, penguatan kapasitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan tim siaga bencana untuk beroperasi selama 24 jam.

Penyusunan rencana kedaruratan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) evakuasi, pelatihan dan gladi evakuasi secara rutin dan memadai. Dengan memperhitungkan jarak dan waktu serta kemampuan mobilitas masyarakat dalam evakuasi.

Rencana Aksi Menengah 2 – 3 Tahun

Rencana aksi jangka menengah dengan durasi waktu 2-3 tahun. Meliputi penyempurnaan tata ruang dengan memperhatikan peta multi bahaya. Selanjutnya, pengecekan bangunan strategis atau vital untuk memastikan kondisi tahan terhadap gempa dengan magnitudo 7,8. Selanjutnya, relokasi pemukiman yang berada di zona rawan gempa dan tsunami. Dan penguatan infrastruktur pantai rawan tsunami serta perlindungan pantai rawan tsunami dengan penghijauan.

Sedangkan untuk rencana aksi jangka panjang. Yakni evaluasi dan monitoring implementasi sistem mitigasi multi bencana, penyempurnaan tata ruang serta penyempurnaan kebijakan daerah untuk mitigasi bencana.

“Rencana aksi ini perlu segera lakukan melibatkan semua komponen terkait. Mengingat seluruh wilayah pesisir di Maluku rawan akan gempa tektonik dan tsunami,” katanya.

  • Bagikan