banner 728x250

Hadapi Gempa dan Tsunami di Maluku, Begini Rencana Aksi BMKG

  • Bagikan
Hadapi Gempa
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (kedua kiri) melihat kondisi pesisir pantai negeri Samasuru, kecamatan Teluk Elpaputih, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (4/9/2021) (FOTO: ANTARA)
banner 468x60

Dwikorita menyatakan, berdasarkan data sejarah gempa dan tsunami di Indonesia, ternyata frekuensi tertinggi terjadi di provinsi Maluku.

“Tercatat 45 kali tsunami terjadi di wilayah Maluku (termasuk Maluku Utara sebelum dimekarkan) selama rentang tahun 1600 Sampai 2006. Dua diantaranya merupakan tsunami dengan korban jiwa terbanyak,” ujar mantan rektor universitas Gadjah Mada ini.

Peristiwa bencana di Provinsi Maluku yang merenggut banyak korban itu adalah gempa bumi dan tsunami Seram. Terkenal dengan sebutan “Bahaya Seram” tahun 1899. Korban jiwa mencapai 4.000 orang. Berikut gempa bumi dan tsunami Ambon tahun 1674. Tinggi gelombang tsunami 8-10 meter dan menelan korban 2.332 orang.

Gempa dan Tsunami di Maluku Berbeda Dengan Daerah Lain


Dwikorita juga menyatakan karakteristik gempa bumi dan tsunami di Kepulauan Maluku berbeda dengan Pulau Jawa dan Sumatera. Sehingga jargon “20-20-20” sebagai peringatan dan upaya siaga terhadap tsunami, tidak tepat berlaku di wilayah Maluku.

“Jargon 20-20-20 tidak berlaku di Maluku karena estimasi waktu tiba tsunami berkisar antara 1-7 menit saja. Walaupun berdasarkan pemodelan ketinggian gelombang tsunami di Maluku dapat mencapai angka 5 – 7 meter dari muka air laut,” katanya.

Karena itu, hadapi gempa dan tsunami , ia meminta Pemprov Maluku bergerak cepat mempersiapkan masyarakat agar lebih tanggap dan menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami.

“Harus melatih masyarakat di Maluku untuk segera mengevakuasi diri ke lokasi aman. Tidak perlu menunggu peringatan dini tsunami, saat merasakan gempa dengan guncangan kuat,” ujar Dwikorita.

Pelaksana Harian Sekda Maluku Sadli Ie menyampaikan terima kasih kepada Dwikorita bersama seluruh jajaran. Atas upaya verifikasi dan asesmen peta rawan tsunami di sejumlah tempat di Maluku.

Sadli menyatakan Pemprov Maluku akan segera merespon rencana aksi yang disampaikan BMKG. Kordinasi dengan berbagai instansi teknis terkait kebencanaan dan menyiapkan berbagai upaya mitigasi . (ANT/RED)

  • Bagikan