AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Pemerintah Kota Ambon dan Bulog akan menggelar operasi pasar menyusul kenaikan harga beras.
Kenaikan beras secara nasional sesuai dengan peraturan Badan Ketahanan Pangan Harga Eceran Tertinggi (HET) medium sudah sejak Maret 2023.
“Kita akan berkoordinasi dengan Bulog untuk bagaimana melakukan operasi pasar sehingga mendorong ketahanan pangan khususnya komoditi beras menjadi salah satu komoditi yang betul-betul picu inflasi. Karena kenaikan sedikit saja sangat berdampak kepada pengendalian inflasi,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon, Jhon Slarmanat di Balai Kota Ambon, Rabu (13/9/2023).
Menurutnya, melalui operasi pasar dilakukan Pemkot, distributor, dan Bulog, kenaikan ini tidak terlalu tinggi. “Tentunya ada kebijakan di ambil oleh Pemkot, sesuai dengan MoU untuk memberikan paling tidak subsidi dam mendukung operasi pasar dan pengendalian inflasi,” kata Slarmanat.
Sesuai peraturan Kepala Ketahanan Pangan HET sudah naik sejak Maret 2023 lalu, harga beras premium Rp14.500 per Kg, sementara beras medium SPHP berlaku per 1 September lalu. Untuk zona tiga, Maluku dan Papua harga cadangan pemerintah Rp11.500 per Kg, sementara di gudang Bulog Rp10.500 per Kg.
“Kalau beras di ambil di gudang Bulog 5 Kg berarti harganya Rp52.000 tetapi ada biaya angkut. Dihitung per 5 Kg menjadi Rp57.000. Saat HUT ke-448 Kota Ambon operasi pangan di kegiatan mini ekspo. Untuk beras premium harga Rp 68.000 per karung atau 5 Kg, dan beras medium Rp57.000 per 5 Kg,” ujarnya.
Kenaikan harga beras tentu menjadi perhatian Pemkot Ambon. “Kita telah berkoordinasi dengan Bulog, paling tidak dengan kenaikan ini menjadi perhatian Pemkot Ambon. Kita juga menjaga jangan sampai harga beras ini berdampak pada pengendalian inflasi di Kota Ambon,” katanya. (ADI)
Ikuti berita sentraltimur.com di Google News