AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Warga dihebohkan dengan penemuan sekumpulan ikan bubara di sungai Batumerah, kota Ambon. Ikan bubara (cranx sp) di kenal juga sebagai ikan kuwe ukuran 70 cm, mendadak muncul di sungai Batumerah, Sabtu (1/5/2021) sore.
Keberadaan sekumpulan ikan bubara itu menjadi rebutan warga Batumerah yang masuk ke sungai dan menangkapnya.
Fenomena yang baru pernah terjadi ini menurut peneliti dari Pusat Penelitian Laut Dalam (P2LD) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon, Hanung Agus Mulyadi, sejumlah kemungkinan bisa terjadi, sehingga sekumpulan ikan bubara berada di sungai Batumerah.
Pertama, kebiasaan hidup berkelompok atau schooling ini, sangat memungkinkan untuk ditemukan dalam jumlah banyak di sungai, seperti yang terjadi di sungai Batumerah.
Kedua, kemungkinan karena faktor makanan (ikan-ikan) kecil dan atau krustasea, sehingga membuat sekumpulan ikan bubara mengejar mangsa (makanannya) sampai masuk ke sungai Batumerah.
Ketiga, bisa juga faktor oseanografis. Kerena kondisi pasang surut di kawasan Teluk Ambon. Namun perlu dicek lagi kondisi ketika pasang harian tinggi. “Kapan high tide? Misalkan saat ini terjadi bulan penuh, berpengaruh terhadap fase pasang surut harian,” kata Hanung dihubungi, Minggu (2/5/2021).
Kondisi ini menurutnya memungkinkan massa air Teluk Ambon masuk jauh sampai ke sungai Batumerah. Dan di saat yang sama, ikan bubara mengejar mangsa sampai ke sungai.
Menurut dia, masih perlu dilakukan kajian saintiifik. Apakah ini terkait dengan penutupan Laut Banda (open dan closed seasion), sehingga berpengaruh terhadap stok kelimpahan ikan bubara di Laut Banda dan Teluk Ambon.
“Ketika populasi atau stok di alam melimpah (di Laut Banda), sesuatu yang sangat mungkin ikan tersebut terkoneksi masuk ke perairan pesisir Teluk Ambon, bahkan sampai ke sungai,” kata Hanung. Menurutnya, secara akademis kejadian masuk dan terperangkap gerombolan ikan ke dalam sungai Batumerah ini sangat menarik untuk dikaji karena terkait dengan pentingnya pengelolaan Teluk Ambon sebagai salah satu habitat ikan bubara.
“Bisa saja ini dilakukan untuk pengembangan wilayah Teluk Ambon ke depan,” tukas dia. (ARDI)