AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Beragam cara digunakan oknum pejabat di daerah untuk memenangkan Widya Pratiwi, calon anggota legislatif.
Istri Gubernur Maluku Murad Ismail itu diusung Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai calon anggota DPR RI pada Pemilu 2024.
Kejahatan terstruktur sistematis dan masif jelang Pemilu melibatkan guru terjadi di kabupaten Maluku Tengah. Ini terungkap dari rekaman percakapan yang beredar di media sosial. Beredarnya rekaman percakapan di jagad maya ini menggegerkan netizen dan publik di Maluku.
Rekaman suara diduga adalah koordinator Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Seram Utara Barat, Tasrif Tomagola. Rekaman suara durasi 15.33 menit melalui telepon seluler itu diperoleh sentraltimur.com, Selasa (6/2/2024).
Tasrif mengarahkan seorang yang diduga salah satu kepala sekolah (Kepsek) di Serut Barat, Malteng untuk memenangkan Widya.
Berikut isi rekaman percakapan Tasrif.
Tasrif : Widya diupayakan sebanyak banyaknya, karena ini Insyaallah terkait katong punya hajatan keinginan mekarkan kabupatan. Karena sudah diagendakan.
Kepsek : siap siap oke
Tasrif : ibu Widya harus di setiap kampung menang. Itu antua punya arahan
Kepsek : oke siap, pak
Tasrif : ibu Widya sudah mengantongi DPT sekitar 8000. Dan antua bilang, kepada raja raja korwil, diupayakan katong bisa capai paling kurang 5000 berkisar sampai 6000.
Kepsek : ok siap pak
Tasrif : Supaya bta seng ke pak lai yang penting su sampaikan begini.
Kepsek : iya pak,mohon maaf sebab beta juga sedang ada acara lagi
Tasrif : sudah ini anggap saja katong sudah ketemu ini. Memang antua (Widya) butuh dokumentasi foto sebagai bukti telah ketemu langsung. Tapi seng apa-apa seng ada masalah
Kepsek : ok baik pak
Tasrif: Nanti beta singgah ke SMP Warasiwa katong ketemu
Kepsek : iya pak, kebetulan ada kegiatan sidang jemaat, kepala sekolah juga ikut persidangan di Warasiwa
Tasrif : ok, terima kasih atas infonya yang penting atur teman-teman
Apakah Tasrif Tomagola mengarahkan para guru di Serut Barat memenangkan Widya? Dia yang dihubungi menolak berkomentar dengan alasan sakit.
“Saya sedang sakit, gula saya naik. Sehari ini saya sudah dihubungi banyak wartawan. Mohon maaf pak,” kata Tasrif sambil menutup sambungan telepon seluler. (ANO)
Ikuti berita sentraltimur.com di Google News