JAKARTA, SENTRALTIMUR.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Tual, Provinsi Maluku menjadi wilayah dengan inflasi tahunan (year-on-year/yoy) tertinggi di Indonesia, mencapai angka 7,49 persen pada Maret 2023.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengungkapkan hal yang menjadi penyebab tingginya inflasi di Tual utamanya akibat tarif angkutan udara.
“Inflasi tertinggi di Kota Tual sebesar 7,49 persen dengan komoditas penyumbang inflasi, tarif angkutan udara memberi andil 1,80 persen, bensin andil 0,62 persen,” ujarnya dalam paparan data bulanan BPS, Senin (3/4/2023).
Selain komoditas tersebut, ikan segar juga memberikan andil terhadap inflasi tahunan Tual sebesar 0,62 persen, nasi dengan lauk menyumbang 0,55 persen, rokok kretek filter memberikan andil 0,45 persen, beras 0,4 persen, dan kontrak rumah sebesar 0,22 persen.
Bahkan, inflasi di Kota Tual jauh lebih tinggi dari inflasi nasional pada Maret 2023 yang berada di level 4,97 persen.
Pada saat yang sama, inflasi terendah dari 90 kota yang BPS pantau untuk Indeks Harga Konsumen (IHK), terdapat pada Kota Merauke, Papua, yakni sebesar 3,17 persen.
60 Kota Inflasi Tinggi
Secara keseluruhan, untuk inflasi tahunan terjadi di seluruh kota di Indonesia. Dari 90 kota IHK, sebanyak 26 kota mengalai inflasi tahunan lebih rendah dari nasional, serta 60 kota mengalami inflasi lebih tinggi dari nasional.
Bila melihat inflasi secara spasial, wilayah di Pulau Sumatera dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan, Bangka Belitung, sebesar 6,71 persen. Kemudian di Jawa terdapat di Jember dengan inflasi mencapai 6,48 persen.
Untuk Pulau Kalimantan, inflasi tahunan tertinggi terjadi di Kota Baru sebesar 7,4 persen. Kota Mobagu menjadi wilayah dengan inflasi tertinggi di Sulawesi dengan angka 6,95 persen. Sementara untuk Bali Nusra terdapat di Kota Kupang sebesar 6,84 persen.