MASOHI, SENTRALTIMUR.COM – Kasus stunting dan kemiskinan ekstrim menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Penjabat Bupati Malteng Muhamat Marasabessy dan istri Bella Marasabessy gencar melakukan terobosan untuk meminimalisir stunting atau masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang.
“Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah menyatakan perang terhadap kemiskinan ekstrim dan stunting yang masih tinggi di wilayah ini,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Malteng, Hengky Tomasoa, Kamis (11/5/2023).
Buktinya, sejumlah program emas Pj Bupati Malteng, yakni Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pendamping Negeri (OPEN) dan Gerakan Bersama (GEMA) Ina Parenting berupaya menyelesaikan kemiskinan ekstrim dan stunting melibatkan semua OPD.
“Diharapkan pada tahun-tahun mendatang Malteng tidak lagi penyuplai kemiskinan ekstrim dan tingginya stunting,” tandasnya.
Seluruh OPD di Pemkab Malteng, sudah menyebar di seluruh desa dan negeri. ”Jadi sudah ditindaklanjuti oleh sebagian besar OPD. Saat ini sudah dimulai dengan Dinas Perpustakaan Kabupaten Maluku Tengah,” katanya.
Sementara, Dinas Kominfo Malteng menjadi pendamping empat negeri di Kecamatan Nusalaut. Yakni Negeri Ameth, Negeri Nalahia, Negeri Akoon, dan Negeri Leinitu. “Dinas Kominfo Malteng telah bertemu langsung dengan pemangku kepentingan pada negeri masing-masing yang didampingi oleh Camat Nusalaut Glen Masella,” jelasnya.
Telah dibicarakan beberapa hal penting dalam rangka upaya penyelesaian masalah kemiskinan ekstrim maupun penanganan stunting. ”Saat pertemuan saya menyampaikan arahan, harapan, dan pesan dari Bapak Pj Bupati Malteng yang intinya dengan bekerja dan bertindak bersama, kemiskinan ekstrim dan stunting di Malteng diharapkan dapat teratasi,” ujar Hengki.
Pj bupati melalui Dinas Kominfo Malteng, memberikan bantuan telur sebagai penopang pemberian makanan tambahan yang telah disediakan oleh pemerintah negeri melalui Alokasi Dana Desa.