Dia bilang program jemput bola sebenarnya sudah terapkan yang dinamakan Matakael: Masyarakat Tertib Administrasi Kependudukan Elektronik. Tetapi Selly mengakui selama ini program tersebut belum berjalan konsisten dan terintegrasi.
Karena itu, mengawali tahun 2022, Dinas Dukcapil Ambon menjalankan pelayanan terintegrasi.
“Mulai 2022 dan seterusnya pelayanan akan terintegrasi. Misalnya anak baru lahir dia mendapat akta kelahiran, KIA dan KK,” ujar Selly.
Untuk mendukung peningkatan kualitas pelayanan, kantor Dinas Dukcapil akan direnovasi.
“Mudah–mudahan dengan adanya renovasi, atau bahkan pembangunan kantor baru, kita dapat melaksanakan pelayanan secara fleksibel. Dan masyarakat yang datang berurusan di Dukcapil akan merasa nyaman,” kata Selly.
Renovasi kantor, lanjut Selly, bukan hanya dalam peningkatan kualitas pelayanan tetapi juga mencakup sarana dan prasarana untuk mempersingkat waktu pelayanan. “Sarana penunjang lainnya juga harus menjadi perhatian. Misalnya alat pencetakan KTP sehingga pelayanan lebih optimal,” tukasnya.
Pernikahan massal 19 pasangan suami istri di Gereja Elim Tabernakel Wayori, Passo, selama ini telah sahkan secara agama, namun belum tercatat pada Dinas Dukcapil. (ADI)