banner 728x250

Investor Australia Tertarik Garap Transportasi di Maluku

  • Bagikan
Gubernur Maluku Murad Ismail berdialog dengan CEO Tasageoby Group Stuart Janes (kanan) di Ambon, Jumat (2/7/2021). (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60


“Maluku membutuhkan sarana transportasi laut maupun udara yang memadai untuk menghubungkan ribuan pulau dengan waktu tempuh lebih singkat, terutama dengan pesawat jenis WIG Craft seperti yang dikembangkan Tasageoby Group melalui anak perusahaan Air Maluku,” katanya.


Murad katakan, untuk mengunjungi satu kabupaten ke kabupaten lainnya menggunakan transportasi darat, membutuhkan waktu tempuh enam hingga tujuh jam. Sedangkan dengan pesawat menghabiskan waktu satu hingga dua jam.

“Jika kita ke Kabupaten Maluku Tengah dengan kapal feri butuh waktu dua jam. Dari Maluku Tengah ke Seram Bagian Barat (SBB), kalau lewat darat bisa enam hingga tujuh jam. Jika Tasageoby Group mengoperasikan WIG Craft di Maluku akan sangat membantu,” katanya.

Murad menceritakan pekan lalu dirinya melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT). Dari kecamatan Geser ke Gorom saja Murad harus menghabiskan waktu lima hingga tujuh jam, sehingga akhirnya memilih kembali ke Ambon melalui jalur laut.

“Kalau Kembali dari kabupaten SBT melalui jalur darat besoknya baru bisa tiba di Ambon. Transportasi merupakan masalah klasik yang selama ini dihadapi Maluku,” ujar Murad.

Dia membayangkan ke depan daerah-daerah di Maluku yang sulit akses transportasi tidak lagi merasa terisolir dengan kehadiran perusahaan tersebut.

Termasuk jika ada warga di pelosok yang sakit dan membutuhkan penanganan medis secepatnya, transportasi WIG craft ini akan sangat membantu.

Dia berharap, kehadiran WIG Craft dapat menyelesaikan masalah transportasi yang menjadi persoalan klasik dihadapi provinsi berciri kepulauan seperti Maluku.


Sebagai bentuk dukungannya kepada Tasageoby grup Murad menyatakan akan mengirim surat rekomendasi maupun melobi ke kementerian terkait agar perusahaan penerbangan tersebut dapat segera beroperasi di Maluku. (ANT/RED)

Penulis: ANTARAEditor: REDAKSI
  • Bagikan