banner 728x250

Jalan Rumahsoal–Neniari Mangkrak, Dinas PUPR SBB & Kontraktor Rugikan Negara Miliaran Rupiah

  • Bagikan
JALAN MANGKRAK
Ilustrasi pembangunan jalan. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

AMBON, SENTRALTIMUR.COM – Proyek pembangunan jalan ruas desa Rumahsoal–desa Neniari Gunung, kecamatan Taniwel, kabupaten Seram Bagian Barat terbengkalai.

Sudah setahun proyek infrastruktur tersebut mangkrak. Pembangunan jalan digarap oleh CV Tri Setya Novalia.

Proyek bersumber dari APBD SBB tahun anggaran 2022 senilai Rp11,7 miliar. Penelusuran sentraltimur.com, terungkap pembangunan ruas jalan itu terhenti akibat kesalahan Dinas PUPR SBB dan kontraktor pelaksana.

Meski progres pekerjaan masih mencapai 30 persen, namun Kepala Dinas PUPR SBB Nasir Suruali telah mencairkan pembayaran sebesar 60 persen atau Rp7 miliar dari nilai proyek Rp11,7 miliar.

Setelah menerima pencairan anggaran 60 persen, kontraktor pelaksana kabur tidak lagi melanjutkan pekerjaan. Proyek jalan yang berada di bawah kendali Bina Marga Dinas PUPR SBB itu pun terhenti.

“Kalau seperti ini yang harus bertanggung jawab adalah kepala Dinas PUPR dan kontraktor pelaksana,” kata salah seorang ASN di Pemkab SBB kepada sentraltimur.com, Selasa (22/8/2023).

Menurutnya jika pembayaran melebihi volume pekerjaan proyek, maka negara telah dirugikan. “Progres pekerjaan di lapangan masih 30 persen, harusnya pembayaran sesuai volume 30 persen. Loh, ini kenapa dibayar 60 persen? Jelas, ini merugikan keuangan negara miliaran rupiah,” tegasnya.

Progres proyek masih 30 persen hasil opname dan kajian teknis pelaksanaan pekerjaan tahun anggaran 2022. Opname proyek pembangunan jalan ruas desa Rumahsoal–desa Neniari Gunung melibatkan tim teknis Dinas PUPR SBB, pengawas lapangan (konsultan/dinas), dan kontraktor pelaksana.

Opname proyek adalah kegiatan pengukuran dan atau pemeriksaan terhadap hasil dari suatu pekerjaan. Tujuannya untuk mengetahui capaian kemajuan dari suatu pekerjaan.

Hambat Akses Darat

Terbengkalainya pekerjaan jalan bukan hanya menghambat akses darat di wilayah itu tapi juga merugikan warga setempat. Sebab material batu dan pasir untuk pekerjaan jalan belum dibayar lunas oleh kontraktor CV Tri Setya Novalia.

  • Bagikan