Dia juga mendorong penyelesaian konflik batas-batas desa, baik secara adat atau sesuai Permendagri No 45 tahun 2016. “Perlu adanya peningkatan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan di daerah yang sering terjadi konflik (52 titik konflik),” katanya.
310 KK Tinggal di Pengungsian
Latif mengatakan situasi kamtibmas secara umum di Pulau Haruku dalam kondisi aman dan kondusif. “TNI dan Polri masih melakukan pengamanan di lokasi. TNI sebanyak 186 personel dan Polri 260 personel,” ujar eks Kapolda Nusa Tenggara Timur ini.
Sebanyak 310 kepala keluarga warga Kariu hingga kini berada di tenda-tenda darurat. “Masyarakat Kariu sekarang tampung di lokasi Tarem dengan tenda-tenda darurat (sebagian tinggal di rumah penduduk). Bantuan sosial dan bantuan kesehatan untuk warga Kariu yang sedang mengungsi masih sering lakukan TNI, Polri dan relawan,” ujar Latif.
Latif mengakui rekonsiliasi antara Negeri Pelauw dan Kariu, Pulau Haruku, kabupaten Maluku Tengah masih menemui jalan buntu. Sebab, kedua belah pihak masih berpegang pada argumen masing-masing. Namun Polda Maluku tetap terus mendorong kedua pihak saling membuka diri dan ruang untuk rekonsiliasi.
“Situasi keamanan di Pulau Haruku hingga saat ini dalam kondisi aman dan kondusif,” ujar Latif. (ADI)