banner 728x250

Kasus Omicron di Indonesia Terus Bertambah Jadi 46 Orang

  • Bagikan
OMICRON INDONESIA
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak berpergian ke luar negeri, menyusul terus bertambahnya kasus Omicron di Indonesia. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

“Bahwa potensi varian Omicron ada di masyarakat dalam jumlah yang masih terbatas tentu besar kemungkinan sudah ada. Karena masalahnya sekali lagi, kita ini bukan negara yang menutup diri. Kita ini aktif melakukan penerbangan ke dan dari luar negeri. Termasuk dalam hal ini yang ada kontak dengan Afrika, bisa itu Hong Kong, atau Eropa misalnya,” kata Dicky, Minggu (26/12/2021).
Selain itu, sambung Dicky, pemerintah Indonesia juga sempat membuat kebijakan karantina hanya lima hari bagi para pelaku perjalanan luar negeri. Belum lagi surveillance genomic atau pelacakan dan pemantauan genom virus Corona yang masih sangat terbatas di Indonesia.

“Sehingga, semua itu menempatkan kita pada posisi yang tentu rawan atau besar kemungkinan sudah kemasukan dalam jumlah terbatas varian Omicron,” terangnya menukil sindonews.com.

Dicky juga menyoroti kasus pertama temukannya varian Omicron di Indonesia. Di mana, pasien pertama merupakan seorang petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran. Namun, hingga saat ini belum ketahui siapa yang menularkan petugas tersebut.

“Omicron ini tiga kali lipat lebih cepat menular daripada Delta sehingga, kalau bicara ini tentu sudah ada. Ya tentu kalau yang Wisma Atlet ini kita harus melihat penyelidikan epidemiologinya. Tapi yang jelas, kasus pertamanya yang menjadi penular dari si petugas kebersihan. Ini kan sulit lacak kontaknya, nah ini yang membuat kita jadi cukup rawan. Dan oleh karena itu, sekali lagi, responding harus meningkatkan deteksi dini di masyarakat,” ucapnya. (SNC/RED)

  • Bagikan