banner 728x250

Ketua Hipmi Maluku Minta Pedagang Rp230 Juta, Seret Nama Gubernur

  • Bagikan
HIPMI AZIS
Ketua Umum BPD Hipmi Provinsi Maluku, Azis Tuny. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

Alham menjanjikan akan memberikan uang sebesar Rp150 juta ke gubernur karena telah mengizinkan pedagang berjualan di atas trotoar. Namun uang yang dijanjikan ke gubernur itu hanya diberikan Rp 100 juta melalui Azis.

“Jadi (uang diserahkan) bertahap. Setiap kepentingan kalau dia (Azis) ke Jakarta urus HIPMI bilang tolong bantu. Perkiraan sudah Rp200 juta lebih. Sebenarnya itu saya sudah rem-rem (pemberian uang dibatasi). Saya bilang abang jangan terlalu karena pedagang kemampuan mereka juga pas-pasan. Nanti dikira saya terlalu memanfaatkan mereka,” kata Alham dalam percakapan itu.

“Saya bilang ke Azis ini bukan untuk abang saja tapi juga untuk pak gub karena izinnya ini dari beliau. Walaupun nanti beliau ambil atau tidak tapi saya yakin beliau tidak akan terima. Tapi itu (pembangunan lapak) atas izin dari beliau. Tapi beberapa hari Azis sudah tagih yang untuk Pak gub punya, saya kasih Rp100 juta,” imbuh Alham kepada Patrick dalam rekaman itu.

Dalam percakapan itu, Alham dan perwakilan pedagang ingin menemui gubernur menjelaskan masalah tersebut. Alasannya, karena ulah Azis pedagang membenci gubernur.

Azis Mengelak

Pasca beredarnya rekaman tersebut, Azis membela diri. Dia mengklaim pengakuan Alham dalam rekaman audio itu sebagai fitnah.

“Berita itu informasinya tidak benar dan fitnah. Sebagai pribadi dan Ketum HIPMI Maluku, termasuk sebagai orang dekat Pak Gubernur, saya tidak pernah mengatasnamakan Bapak Gubernur untuk minta uang di pedagang Mardika,” katanya kepada wartawan.

Dia mengaku memiliki hubungan baik dengan pedagang di pasar Mardika khususnya mereka yang terhimpun dalam Asosiasi Pedagang Pasar Mardika pimpinan Alham.

Menurutnya sejak relokasi lebih dari 2000 pedagang ketika revitalisasi Pasar Mardika melalui APBN ikut mengadvokasi pedagang mendapat tempat berdagang yang layak.

Azis meminta Alham menyampaikan klarifikasi sehingga tidak menimbulkan opini negatif di masyarakat. “Saya minta kepada saudara Alham bisa memberikan penjelasan dan klarifikasi sehingga tidak menimbulkan opini yang semakin membias di masyarakat,” kata Azis.

Azis menyampaikan permohonan maaf kepada gubernur karena namanya ikut terseret dalam kasus tersebut.

“Atas nama pribadi, saya minta maaf kepada Gubernur Maluku Bapak Murad Ismail, karena berita ini telah membawa nama Pak Gubernur. Beliau saya sudah anggap bukan saja sebagai pemimpin di daerah ini, tapi sudah sebagai orang tua saya. Pak Gubernur orang baik, dan saya tidak akan berkhianat kepada beliau dengan masalah seperti ini,” katanya.

Alham berulang kali dihubungi untuk dikonfirmasi tapi tidak merespons panggilan telepon dan pesan yang dilayangkan sentraltimur.com. (MAN)

  • Bagikan