Rositah memastikan kedua desa bertetangga yang terlibat konflik berangsur kondusif. “Alhamdulillah situasi sudah kondusif,” katanya.
Korban Luka Sembilan Orang
Dalam pertikaian itu kedua warga desa saling serang dengan menggunakan parang, tombak dan panah. Polisi yang berusaha menghalau kedua kelompok warga sempat mengeluarkan tembakan peringatan dan gas air mata, namun massa tetap bentrok.
Akibat kerusuhan itu, seorang warga meninggal dunia dan sembilan lainnya luka-luka terkena panah. Belasan sepeda motor warga dan dua rumah milik warga yang berada di kebun juga dibakar massa.
Antisipasi bentrok susulan, 200 personel gabungan TNI, Polri siaga di perbatasan desa Tamilouw dan Sepa di kecamatan Amahai, kabupaten Maluku Tengah.
Ratusan personel yang dikerahkan di perbatasan desa Sepa dan Tamilouw itu terdiri dari 100 personel Polres Maluku tengah, 50 anggota brimob dan sisanya anggota TNI.
Akses jalan darat yang sempat lumpuh akibat blokade warga kini telah dapat dilintasi kendaraan bermotor. (FAS/MAN)