banner 728x250

Korupsi KMP Marsela, Kajati: Bakal Ada Kejutan

  • Bagikan
KMP Marsela yang dikelola PT Kalwedo telah rusak dan tidak lagi beroperasi melayani penyeberangan antarpulau di wilayah MBD sejak tahun 2016. (FOTO: ISTIMEWA)
banner 468x60

Di Pilkada MBD tahun 2020, Benyamin Thomas Noach yang menggandeng ​Agustinus Lekwardai Kililky terpilih sebagai bupati-wakil bupati MBD.

Selidiki Tahun Anggaran 2016-2017

Sebelumnya Kajati Maluku Rorogo Zega, menegaskan fokus penyidikan perkara dugaan korupsi pengelolaan anggaran KMP Marsela tahun anggaran 2016 dan 2017.

Direktur Utama PT. Kalwedo ketika itu ialah Lukas Tapilou. Dia menggantikan Benyamin yang memimpin PT. Kalwedo tahun 2012-2015.

“Penyidikan kasus ini hanya di tahun 2016 dan 2017. Karena di tahun sebelumnya sudah pernah di audit oleh tim auditor independen, hasilnya tidak ditemukan masalah apapun, sehingga kita tidak masuk lagi (diselidiki),” kata Rorogo pada 28 Juni 2021.

Menurutnya, dokumen anggaran pengelolaan KMP Marsela tahun 2012-2015 sudah tidak ada lagi. Jaksa penyidik juga kesulitan mendapatkan dokumen tahun 2016.  

“Saat ini tidak ada lagi dokumen yang bisa kita dapatkan. Bahkan dokumen yang tahun 2016 ini sudah sangat sulit kita peroleh. Jadi, pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan untuk dua tahun anggaran (2016-2017), itu yang kita panggil untuk diperiksa,” ujarnya.

Dia bilang, seluruh data atau dokumen terkait anggaran KMP Marsela telah diserahkan ke auditor BPKP Maluku.

Dokumen itu diantaranya dana hibah Kementerian Perhubungan kepada PT. Kalwedo dan dokumen dana hibah dari Pemkab MBD tahun anggaran 2016-2017.

“Semua dokumen terkait sudah kita lengkapi dan telah diserahkan ke BPKP untuk kepentingan percepatan proses penghitungan kerugian keuangan negaranya,” ujarnya.

Rorogo melanjutkan, setelah BPKP menyerahkan hasil audit kepada jaksa penyidik, akan dilakukan ekspose perkara untuk menetapkan tersangka. (DNI)

  • Bagikan